NAMA KELOMPOK :
- Listya Anindya (24212236)
- Mega Sri Diana (24212517)
- Puspita Ratna Dewi (25212742)
- Sari Mulyati (26212853)
- Tiara Febdina (27212370)
TUGAS :
Pengantar Bisnis (SoftSkill)
Dosen :
S. TIWI ANGGRAENI
PENDAHULUAN
Untuk
menghadapi perkembangan di era globalisasi yang pesat dan sistem telekomunikasi yang
canggih, generasi muda dituntut agar dapat bersaing dalam bidang industri
maupun di dalam bidang lainnya. Pemerintah dalam mengatasi hal tersebut telah berusaha menciptakan
sarana mapun prasarana. Diantara upaya pemerintah tersebut adalah dibukanya Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK), yang mana sekolah kejuruan ini focus untuk menciptakan
lulusan sekolah yang memiliki kompetensi atau kemampuan yang dibutuhkan oleh
dunia usaha.
Perlu di sadari
lulusan SMK belum dapat di serap langsung oleh pihak dunia usaha maupun
industri. Secara kasat mata, terbukti setiap dunia usaha/ industri. Ketika
merekrut tenaga kerja lulusan SMK masih menerapakan Pendidikan dan Pelatihan
bagi yang lolos seleksi penerimaan karyawan rata-rata 3 (tiga) bulan. Hal ini
menunjukan lulusan SMK belum sepenuhnya dapat bersaing di dunia usaha/ industri.
Jika kita kaji
secara seksama, kita tidak dapat menyalahkan pihak dunia usaha atau industri.
Memang sebuah kenyataan rata-rata masih banyak SMK yang masih meminimkan
alat-alat praktikya. Sehingga para peserta diklat yang seharusnya porsi pada
pembelajaran praktik sebesar 70% yang hanya mendapatkan berupa hasil sebesar
40%.
Maka dari itu,
peran kegiatan prakerin sangat membantu siswa-siswi SMK untuk mengenal dunia
usaha/ industri, Sekolah Menengah Kejuruan mengadakan kegiatan memperkenalkan
siswa/ siswi tentang dunia kerja yang sebenarnya, yang akan mereka geluti kelak
seusai lulus sekolah nanti.
ISI
EKONOMI RAKYAT
Tukang jahit keliling,
dan yang lainnya hampir semuanya sudah memanfaatkan layanan telekomunikasi
melalui ponsel. Penjualan melalui internet semakin meluas.
Hampir di seluruh pusat
perbelanjaan, kita perhatikan baik pembeli maupun penjual memanfaatkan ponsel
untuk transaksi ataupun ngobrol. Kawula muda mojok untuk ngobrol atau chatting,
dengan menggunakan ponsel. Makan bersama, bukannya ngobrol, melainkan
masing-masing sibuk dengan ponsel nya. Berkomunikasi dengan teman jauh, sedang
yang di depannya hanya dipandang.
Bukan hanya masyarakat biasa yang
terkena wabah ponsel ini melainkan juga para politisi kita. Berita di media
anggota DPR/DPRD kelihatan memanfaatkan waktunya disidang untuk main game atau
melihat video. Sebetulnya mereka bisa memanfaatkan teknologi informasi lebih
baik, untuk mempelajari berbagai aspek peraturan perundangan di Negara lain.
Tetapi rupanya mereka lebih memilih kunjungan kerja luar negeri dengan alasan
studi banding.
Disisi lain tentu ada
negatifnya juga pemanfaatan ponsel ini. Murid atau mahasiswa bisa memanfaatkan
komunikasi untuk berhubungan dengan luar sewaktu ujian atau test. Pemanfaatan
ponsel didalam lapas termasuk untuk mengatur peredaran narkoba. Ponsel
dimanfaatkan oleh teroris untuk meledakan bom.
Teknologi komunikasi ini sudah
sedemikian maju dan meluas. Lebih banyak manfaatnya dibandingkan dengan
penyalahgunaannya. Penelitian, perdagangan, perbankan, perpustakaan, dan
pendidikan sangat dimudahkan dengan adanya teknologi komunikasi.
Beberapa kota di dunia
telah menerapkan jasa WIFI di seluruh kota. Ada juga yang memulai dengan
daerah-daerah tertentu. Komunikasi menjadi lebih murah terutama untuk komunikasi
data dan text. Kita tidak terikat lagi dengan tempat kita mengadakan
komunikasi. Teknologi ponsel dan komputerpun sudah di sesuaikan dengan
fasilitas WIFI ini. Program-program sudah tersedia. Komunikasi bukan saja hanya
suara dan data, bisa juga dengan video atau gambar dengan biaya murah.
Fasilitas WIFI sekarang ini sudah bisa kita temui di kantor-kantor, restoran,
dan café sampai di warung-warung emperan. Bukan hanya saja untuk komunikasi
dijakarta melainkan seluruh dunia.
Kita perlu sambut dan dukung
pemda DKI untuk meng-WIFI kan Jakarta. Rencana ini merupakan terobosan, semakin
mendekatkan warga Jakarta dalam bisnis dan bersilaturahmi. Para pelaku ekonomi
rakyat dapat dengan mudah bisa mengetahui harga-harga barang di berbagai
tempat. Menghubungi pelanggannya. Bisa berjualan dari rumah.
Semoga saja upaya positif dari
Jokowi-Ahok ini tidak di ganggu, di persulit atau di jegal oleh kepentingan
politik atau bisnis telekomunikasi.
PENUTUP
KESIMPULAN
Kesimpulanya bahwa manfaat dari ponsel sangatlah penting
terutama dalam hal berkomunikasi tetapi karena semakin pesatnya perkembangan
jaman banyak orang yang memanfaatkan ponsel tidak pada tempatnya alias
menyalahgunakan alat komunikasi tersebut sehinggga pandangan orang terhadap
alat komunikasi tersebut berbeda-beda dan tidak hanya orang dewasa sajayang
menggunakan alat komunikasi tersebut tetap dari kalangan orang dewasa hingga
anak-anak pun sudah menggunakannya..
DAFTAR PUSTAKA
Sumber
: (POS
KOTA Selasa, 6 November 2012 Halaman 1A rahardi@ramelan.com)