Minggu, 17 Maret 2013

TUGAS TULISAN 2#GERABAH LOMBOK TEMBUS EROPA




NAMA                 : Puspita Ratna Dewi   (25212742)
KELAS                : 1EB20
TUGAS               : Perekonomian Indonesia (SoftSkill)
JUDUL                : 
 
Gerabah Lombok Tembus Eropa
 Dosen                  : S. TIWI ANGGRAENI

Gerabah Lombok Tembus Eropa

PENDAHULUAN

Allhamdulillah berkat rahmat dan hidayah dari Allah SWT akhirnya saya dapat menyelesaikan tugas ini dengan tujuan antara lain sebagai tanggungjawab atas tugas yang telah diberikan oleh dosen dan sebagai sumber tambahan pembelajaran.Saya menyadari bahwa sebagai manusia yang memiliki keterbatasan, tentu tugas tulisan ini tidak luput dari kekurangan. Mudah-mudahan tugas tulisan ini dapat diterima dengan baik oleh dosen saya, saya senantiasa mengaharapkan tugas saya ini dapat bermanfaat dan menjadi pembelajaran sendiri untuk saya agar lebih memahami dan lebih memahami lingkungan sekitar. Tulisan saya ini berjudul Gerabah Lombok Tembus Eropa.

Alasan yang mendasari saya mengambil judul tulisan ini adalah karena yang saya lihat banyak sekali potensi dan sumberdaya alam yang dimiliki oleh negara indonesia contohnya saja gerabah gerabah walaupun yang kita lihat adalah sepele tetaapi dapat kita manfaatkan dengan sebaik mungkin sehingga dapat menjadi nilai jual yang tinggi dan dapat menjadi sumber pendapatan masyarakat sekitar dan tidak hanya itu saja dan dapat merupakan sebagai sumber pemasukan bagi negara tidak hanya di daerah Lombok saja sebenarnya banyak daerah-daerah yang menjadi penghasil gerabah terbersar contohnya saja daerah Karawang dan lain sebagainya. Topik ini akan saya ulas di dalam tulisan saya semoga apa yang saya tulis dapat bermanfaat..








ISI

Gerabah Lombok Tembus Eropa

            Gerabah hasil kerajinan masyarakat Desa Banyumulek, Kecamatan Kediri, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, menembus pasaran sejumlah negara Eropa, seperti Yunani, Itali, Austria, dan Polandia. Kendati tidak dalam jumlah besar , permintaan gerabah dari setiap negara berlangsung rutin setiap tahun. Pengepul kerajinan gerabah mengatakan permintaan dari negra-negara Eropa tersebut sudah rutin di terimanya dalam 10 tahun terakhir. Gerabah yang banyak diminati adalah gerabah polos tanpa motif basanya setelah mereka sampai negara masing-masing mereka lukis atau mereka beri motif sendiri pada gerabah yang mereka sudah beli. Namun, karena pembeli hanya perorangan pembelian barang bernilai sedikit. Dari satu negara pembelinya hanya dua hingga tiga jenis saja barang dengan total nilai pembelian hanya RP 5 juta hingga RP. 7 juta. Permintaan dari luar negri tersebut muncul seiring makin maraknya kedatangan turis asing ke Lombok. Bai turis domestik maupun mancanegara yang datang berwisata ke sejumlah obyek wisata di Lombok menjadi andalan untuk mendatangkan pengunjung ke Desa Banyumulek.

            Dan secara tidak langsung sebenarnya dengan adanya turis-turis domestik maupun turis mancanegara menjadi pemasukan tersendiri untuk desa atau provinsi tersebut dan hal itu dapat menjadi devisa negara secara tidak langsung para pengrajin maupun masyarakat sekitar saling bekerjasama untuk membangun suatu usahan yang dapat di manfaatkan dari alam sekitar dan dapat menjadi pemasukan demi membantu kelangsungan hidup masyarakat sekitar dengan adanya penjualan gerabah tersebut. Dan sebenarnya omset yang di dapatkan bisa menjadi besar jika gerabah-gerabah tersebut di beri motif dan dapat di mdifikasi sehingga para turis-turis asing tersebut tidak repot lagi memodifikasinya. Dan hal itu juga menjadi pemasukan tersendiri bagi turis-turis tersebut karena setelah mereka membeli  gerabah-gerabah itu mereka kembali menjualnya di negara mereka masing-masing dan Lombok lah sebagai pusatnya dari ada atau tidaknya bahan baku tersebut. Pemerintah setempat sebaiknya ikut bekerja sama agar para edagang gerabah dapat di beri pinjaman modal agar apa yang mereka pasarkan dapat berkembang pesat tidak hanya di negra Eropa saja bahkan dapat merajalela sampai benua-benua lain.

            Sebenarnya negara indonesia merupakan negara yang kaya akan segala sumber daya baik alam maupun sumberdaya manusianya dan negara indonesia memiliki segala hal yang dapat dimanfaatkan sayangnya pemerintah dan manusianya kurang menyadari terkadang dengan keadaan alam yang melimpah tersebut dapat di salah gunakan oleh para oknum yang tidak bertanggung jawab dan mereka menjual ke negara lain untuk diambil keuntungannya dan pemerintah pun belum bertindak sepenuhnya karena kurangnya penjagaan dari pemerintah dan kurangnya kesadaran akan menjaga apa yang di miliki oleh negara sendiri dan seharusnya menjadi devisa yang melimpah tidak hanya di daerah Lombok saja masih banyak di daerah-daerah lain contohnya saja Kalimantan merupakan penghasil minyak terbesar, Sumatra dengan Batu baranya Papua dengan timah dan di Sulawesi masih ada tambang emasnya.

            Jika hal itu dikelola dengan baik tentu akan menjadi sumber mata pencaharian tersendiri di daerah-daerah lain dan menjadi pemasukan untuk masyarakat sekitar dan untuk pemerintah sebagai tambahan devisa.




PENUTUP



KESIMPULAN

Kesimpulan yang saya ambil dari judul yang saya tulis bahwa banyak sekali potensi dan sumber daya yang dapat digali khususnya di negara indonesia kita ini tidak hanya gerabah bahkan masih banyak yang lainnya yang dapat menjadi daya tarik tersendiri khususnya bagi turis-turis mancanegara dan di daerah Lombok merupakan tempat wisata yang banyak dilirik oleh negara-negara lain sebagai tempat berlibur setelah Bali. Dan di perlukannya kesadaran akan menjaga, merawat dan menghasilkan apa yang ada di muka bumi ini karena itu merupakan kunci terpenting untuk keberhasilan perekonomian suatu negara.



DAFTAR PUSTAKA
Sumber : Koran Kompas Selasa, 12 Februari 2013

TUGAS TULISAN 1#HARGA MAHAL, KONSUMSI DAGING SAPI MEROSOT

NAMA                 : Puspita Ratna Dewi   (25212742)
KELAS                : 1EB20
TUGAS               : Perekonomian Indonesia (SoftSkill)
JUDUL                : 
Harga Mahal, Konsumsi Daging Sapi Merosot
 Dosen                  : S. TIWI ANGGRAENI

Harga Mahal, Konsumsi Daging Sapi Merosot

PENDAHULUAN

Alhamdulillah berkat rahmat dan hidayah dari Allah SWT akhirnya saya dapat menyelesaikan tugas ini dengan tujuan antara lain sebagai tanggungjawab atas tugas yang telah di berikan dosen dan sebagai sumber tambahan pembelajaran. Saya menyadari bahwa sebagai manusia yang memiliki keterbatasan, tentu tugas tulisan ini tidak luput dari kekurangan. Mudah-mudahan tugas tulisan ini dapat diterima dengan baik oleh dosen saya, saya senantiasa mengharapkan tugas saya ini dapat bermanfaat dan menjadi pembelajaran sendiri untuk saya agar lebih memahami dan lebih mengamati lingkungan sekitar. Tulisan saya ini berjudul Harga Mahal, Konsumsi Daging Sapi Merosot.

Dan yang melatarbelakangi saya mengambil judul ini karena saya tau bahwa saat ini harga daging sapi di pasaran sangatlah mahal dan itulah yang memyebabkan banyak oknum-oknum yang tidak bertanggng jawab yang dengan curangnya mencapurkan bahan baku yang tidak layang untuk di konsumsi oleh masyarakat demi keuntungan semata dan tidak hanya itu hal ini sangat merugikan pedagang pedagang daging sapi di pasaran sehingga mereka kehilangan konsumennya yang seharusnya mereka memiliki beberapa konsumen tetap tetapi karena melonjaknya harga daging menjadi menurun peminatnya dan itu pun ang di alami oleh para ibu-ibu rumah tangga dan menjadika para peternak sapi berhati-hati dalam menjual sapinya agar tidak di tipu oleh para pedagang, di dalam tulisan ni saya akan membahas tentang hal ini semoga apa yang saya tulis dapat bermanfaat..






ISI



Harga Mahal, Konsumsi Daging Sapi Merosot



Harga daging sapi saat iniyang berkisar RP. 80.000 per kg di Kota Surabaya, Jawa Timur, mendorong ibu rumah tangga dan penjual bakso beralih ke daging ayam. Pembelian daging sapi pun menurun drastis, membuat pedagang daging sapi di pasar tradisional dan pedagang keiling mengurangi persediaan. Setiap harinya daging sapi yang disediakan maksimal sebesar 2 kilogram dan di bungkus masing-masingsebesar 100 gram. Pedagang sayur itu mengatakan bahwa proporsi daging sapi memang diminimalisasi karena peternakan ini menjadi sasaran pencuri “paling sering raibnya daging sapi yang sudah di dalam plastik. Apalagi sedang mahal seperti sekarang kalau tidak di pesan, malah saya tidak jual”. Para ibu rumah tangga pun mengatakan bahwa daging ayam juga mahal tetapi lebih terjangkau, ayam kampung RP. 46.000 per kilogram dan menurut para pedagang yang ada di surabaya mengatakan bahwa harga daging sapi pada kisaran RP. 60.000 hingga RP. 70.000 per kilogram, pedagang bakso tidak mengurangi jatah 5 kilogram daging sapi per hari. Kini  penjual bakso mengurangi daging sapi hingga 50%. “Ada pedagang bakso sebelumnya beli daging sapi 5 kilogram perhari, kini tinggal 2 kilogram, bahkan yang biasanya beli 2 kg malah hanya 500 gram. Alasannya harga terlalu mahal, sementara kalau menaikkan harga juga, seporsi bakso dari RP. 5.000 ke RP. 5.500 saja”.

Kondisi harga daging sapi yang mahal disiasati dengan cara mencampur daging ayam serta menambah proporsi tepung terigu. Harga daging ayam lebih murah sehingga bakso di campur dengan daging ayam agar harga jual tidak di ubah secara signifikan. Sementara itu pedagang sapi lokal menuduh kenaikan harga daging sapi disebabkan permainan yang akan menguntungkan pedagang impor. Anehnya harga daging sapi dipasaran meningkat hingga harga RP. 80.000- RP. 90.00, tetapi harga daging sapi di pedagang lokal sangat murah. Akibatnya, peternak sapi tidak mau lagi melepas sapinya ke pedagang dengan harga murah. Peternak saat itu terkecoh sehingga tidak lagi menjual sapinya dengan harga yang sangat murah . hal ini sangat menunjukan keanehan karena adanya oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab yang dengan mudahnya masuk ke pasaran untuk menaikkan harga jual daging sapi. Dan sebenarnya indonesia sendiri pun mampu menghasilkan banyak daging sapi melalui peternak-peternak agar daging sapi yang di hasilkan memenuhi kualitas yang di inginkan oleh konsumen di luar sana. Tetapi karena negara indonesia ini sendiri tidak atau jarang mengkonsumsi sumberdaya dari dalam negri sehingga para konsumen di pasaran terbiasa dengan barang-barang dari hasil impor. Bahkan tidak hanya daging sapi saja banyak sekali yang di konsumsi oleh masyarakat indonesia dengan mengkonsumsi bahan dan barang- barang dari luar negri sedangkan barang dan bahan-bahan yang di hasilkan dari dalam negri di ekspor ke luar negri agar menguntungkan dan menjadi devisa negara.

Seharusnya pemerintah bekerja sama dan berbaur kepada masyarakat agar masyarakat mau membantu pemerintah dan begitu pun sebaliknya sehingga terjadilah timbal balik dan saling menguntungkan pedagang- pedagang kecil. Dan hal itu akan membiasakan para masyarakat untuk memiliki jiwa sayang kepada hasil dan produk buatan indonesia. Sehingga para pedagang-pedagang kecil seperti bakso pun ikut merasakan manfaatnya. Adanya kecurangan yang di bat oleh pedagang bakso ya karna kelonjakan harga bahan baku itu sendiri ya itu daging sapi, malah sekarang banyak beredar bakso berhahan dasar daging tikus atau daging sapi dan daging ayam yang sudah membusuk. Kenapa hal itu muncul ya karena itu harga bahan baku yang mereka butuhkn melonjak naik terkadang daging sapi jika sudah mulai memasuki bulan puasa sampai lebaran harganya bisa naik menjadi 10 kali lipat dan itu semakin membingungkan para ibu-ibu rumah tangga dan harus memutar otak agar apa yang di beli sesuai dengan kebutuhannya. Dan kita harus waspada dan harus sadar betul dalam memilih bakso agar kita tidak salah dan agar mencegah keluarga kita mengkonsumsi makanan yang tidak seharusnya. Dan baru-baru ini beredar pula bakso yang di campur oleh bahan formalin agar bakso tersebut awet dan hal itulah yang menjadi keuntungan pada pedagang di pasaran .




PENUTUP



KESIMPULAN

Kesimpulan yang saya ambil dari tulisan saya yaitu meonjaknya harga daging dipasaran menyebabkan para pedagang bakso berpikir dua kali untuk membeli daging sapi karena melonjaknya agar daging sapi tersebut para pedagang bakso banyak yang mensiasatinya dengan mengganti daging sapi menjadi daging ayam agar mereka tidak merasa di rugikan dan mereka pun menabahkan tepung terigu dan mengurangi jumlah daging sapi yang digunakan ...





DAFTAR PUSTAKA



Sumber : Koran Kompas Selasa, 12 Februari 2013
Happy Apple