Jumat, 24 Juni 2016

Akuntansi Internasional#Kasus Tingginya Biaya Produksi


Nama Kelompok :

1.      Annisa Zuhrotul Jannah          (20212985)

2.      Herna Setia                             (23212439)

3.      Puspita Ratna Dewi                (25212742)

4.      Rendi Tamsi Pratama              (28212186)

 

Kelas               : 4EB25



Di Era Presiden Jokowi Rupiah Lemah, Ukuran Tempe Makin Mini
KONFRONTASI - Para produsen tahu dan tempe di Kabupaten Pasuruan mulai resah seiring terus melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
Sebab, kondisi itu mengakibatkan harga bahan baku terus merangkak naik. Padahal, saat ini harga kedelai impor tergolong mahal.
Salah satu yang mengeluhkan kondisi itu adalah Zaini, 52, produsen tempe di Kelurahan Gempeng, Kecamatan Bangil. Zaini mengatakan, melemahnya nilai tukar rupiah dipastikan berpengaruh terhadap produksi tahu dan tempe. Sebab, banyak produsen yang menggunakan kedelai impor dari Amerika Serikat.
’’Produsen lebih suka kedelai impor karena lebih mudah dibersihkan. Selain itu, hasilnya lebih mengembang. Tetapi, kalau rupiah terus melemah, ini sangat mengkhawatirkan,’’ terangnya kepada Jawa Pos Radar Bromo, Jumat (6/3).
Menurut dia, jika rupiah terus melemah, ongkos produksi dipastikan bertambah. Sebab, harga bahan baku kedelai yang mengandalkan pasokan impor otomatis ikut melonjak. Dampaknya, harga tahu dan tempe ke pembeli terkerek.
Dia menuturkan, sepekan ini harga kedelai impor naik, dari Rp 8.000 menjadi Rp 8.500 per kilogram. Padahal, stok kedelai tersebut dibeli sebelum nilai tukar melemah. ’’Jika nanti rupiah terus melemah, jelas harga kedelai akan lebih mahal,’’ ujarnya.
Dia mengaku biasanya membeli langsung kedelai impor sebanyak 10 ton. Sekitar 3 kuintal di antaranya kemudian diolah menjadi tempe setiap hari. Jika harga kedelai terus naik, Zaini mengaku tidak punya pilihan untuk menaikkan harga jual tempe produksinya.
’’Saya tak mau mengecilkan ukuran. Jadi, (harga tempe) untuk ukuran 30 x 20 sentimeter (cm) saya naikkan dari Rp 30 ribu menjadi Rp 35 ribu. Tetapi, biasanya pedagang yang mengatur besarannya ke konsumen. Entah dipotong lebih kecil agar harga jualnya tetap atau yang lain,’’ paparnya.
Dia memastikan, kenaikan harga tempe akan berpengaruh pada penjualan. Zaini menyebut, ada penurunan penjualan 5–10 persen. ’’Sebab, yang (harganya) naik kan tidak hanya tempe. Beras dan elpiji juga. Jadi, banyak konsumen yang mengurangi pembelian,’’ tuturnya.  
Akhmad Mufid, 42, produsen tempe di Gempeng, Bangil, Kabupaten Pasuruan, juga mengeluhkan terus melemahnya rupiah. ’’Jelas sangat berpengaruh karena kedelai yang menjadi bahan baku produksi kami adalah jenis impor. Jadi, kalau dolar naik, dipastikan harga kedelai juga akan lebih mahal,’’ ungkapnya.
Untuk menyiasati makin mahalnya harga kedelai, Mufid memilih untuk mengecilkan ukuran tempe produksinya agar harga jual ke pedagang tetap.
Misalnya, mengurangi ukurannya hingga 1 cm. ’’Harga jual kami tetap. Hanya, ukurannya diperkecil agar para pembeli tidak merasa harga tempe naik,’’ ujarnya.(Juft/Jpnn)

Dari permasalahan diatas kami  mencoba memberikan kesimpulan pada artikel tersebut :

Tingginya biaya produksi dapat terjadi dalam beberapa hal baik dari segi nasional maupun internasional. Salah satu permasalahannya adalah melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar yang semakin terpuruk akhir-akhir ini, hal tersebut berdampak secara langsung bagi produsen yang memakai bahan baku dari luar negeri atau impor. Dari melemahnya rupiah mengakibatkan mahalnya biaya bahan baku yang mengakibatkan tingginya biaya poduksi, sehingga berdampak langsung bagi pengusaha tersebut.
Karena biaya produksi meningkat maka para penjual khususnya penjual tempe menaikan harga jual mereka dan mengurangi produksi mereka agar tidak mengalami kerugian, salah satunya membuat ukuan tempe lebih kecil dari biasanya. Hal ini akan meresahkan masyarakat.
Solusi yang dapat diberikan penulis adalah supaya pemerintah dapat menstabilkan nilai tukar rupiah dan dapat menurunkan inflasi, pemerintah harus sigap dalam menghadapi problematika ekonomi yang melanda. Pemerintah juga bisa memberikan subsidi atau dapat menemukan cara lain agar tidak bergantung pada produk impor dengan cara memperbanyak produksi kacang kedelai dalam negeri.

Sumber :

http://www.konfrontasi.com/content/ekbis/di-era-presiden-jokowi-rupiah-lemah-ukuran-tempe-makin-mini






Kamis, 19 Mei 2016

Akuntansi Internasional # TINGKAT INFLASI YANG TERJADI DI NEGARA PERU

Tingkat Inflasi Yang Terjadi di Negara Peru

Nama Kelompok :

1.      Annisa Zuhrotul Jannah          (20212985)

2.      Herna Setia                             (23212439)

3.      Puspita Ratna Dewi                (25212742)

4.      Rendi Tamsi Pratama              (28212186)

 

Kelas               : 4EB25



Tingkat Inflasi Yang Terjadi di Negara Peru



·         Sejarah Singkat Negara Peru

                                           
Peru adalah sebuah negara di barat Amerika Selatan. Hal ini berbatasan di utara dengan Ekuador dan Kolombia, di sebelah timur oleh Brasil, di tenggara oleh Bolivia, di selatan oleh Chili, dan di sebelah barat dengan Samudera Pasifik.Wilayah Peru adalah rumah bagi budaya kuno yang membentang dari Norte Chico peradaban, salah satu yang tertua di dunia, dengan Kekaisaran Inca, negara terbesar di Pre-Columbian Amerika. Kerajaan Spanyol menaklukkan wilayah tersebut pada abad ke-16 dan mendirikan Viceroyalty, yang termasuk sebagian besar koloni Selatan yang Amerika. Setelah mencapai kemerdekaan pada tahun 1821, Peru telah mengalami masa-masa kerusuhan politik dan krisis fiskal serta periode stabilitas dan kemajuan ekonomi.
Peru adalah sebuah republik demokrasi perwakilan dibagi menjadi 25 wilayah. Geografi bervariasi dari dataran kering pantai Pasifik ke puncak Pegunungan Andes dan hutan tropis Amazon Basin. Ini adalah negara berkembang dengan skor Indeks Pembangunan Manusia yang tinggi dan tingkat kemiskinan sekitar 28,7 persen. Kegiatan utamanya ekonomi meliputi pertanian, perikanan, pertambangan, dan manufaktur produk-produk seperti tekstil.
Populasi Peru, diperkirakan 29,5 juta, adalah multietnis, termasuk Amerindian, Eropa, Afrika, dan Asia. Bahasa lisan utama adalah Spanyol, meskipun sejumlah besar Peru berbahasa Quechua atau bahasa pribumi lainnya. Ini campuran tradisi budaya telah menghasilkan keanekaragaman ekspresi dalam bidang-bidang seperti seni, masakan, sastra, dan musik.
Peru di barat Amerika Selatan, meluas selama hampir 1.500 mil ( 2.414 km ) di sepanjang Samudera Pasifik . Kolombia dan Ekuador adalah di utara , Brasil dan Bolivia di timur , dan Chile ke selatan. Lima perenam ukuran Alaska , Peru dibagi oleh Pegunungan Andes menjadi tiga zona tajam dibedakan . Ke barat adalah pantai , banyak yang kering, memperluas 50 sampai 100 mil (80-160 km) daratan . Daerah pegunungan , dengan puncak lebih dari 20.000 kaki ( 6.096 m) , dataran tinggi tinggi, dan lembah, terletak terpusat. Di luar pegunungan di timur adalah kemiringan berhutan yang mengarah ke dataran Amazon.

Inflasi                                                                
Peru merupakan salah satu negara yang mengalami hiperinflasi dalam kurun Juli 1990 hingga Agustus 1990 dengan inflasi 5% membuat harga barang melonjak dua kali lipat setiap 13 hari, 2 jam.
Menurut sejarahnya, hiperinflasi terjadi karena pertempuran panjang. Ini menjadi inflasi kedua di abad ke-20. Selama paruh pertama tahun 1980-an, Presiden Peru pada masa itu Fernando Belaunde dihadapkan dengan kebijakan penghematan yang diberlakukan pemberi pinjaman IMF menyusul krisis keuangan Amerika Latin yang dimulai di awal dekade.

Kebijakan Awal Presiden Alberto Fujimori
Terpilihnya Alberto Fujimori sebagai presiden Peru pada tahun 1990 merupakan bentuk ketidakpuasan rakyat terhadap pemerintahan sebelumnya yaitu Gracia. Dengan terpilihnya Fujimori rakyat Peru berharap dapat keluar dari krisis ekonomi. Pada saat kampanye, Alberto Fujimori menekankan bahwa kebijakan ekonomi yang akan diambilnya nanti jika terpilih, adalah kebijakan yang memihak pada rakyat kecil Hal tersebut menyebabkan dukungan kepada Fujimori banyak yang datang dari masyarakat bawah. Ketika menjabat sebagai presiden, Fujimori mendapatkan kenyataan bahwa ia dihadapkan pada masalah ekonomi yang begitu pelik, tingkat inflasi yang tinggi mencapai sekitar 2.775%, defisit anggaran, sampai hutang luar negeri yang melimpah sampai sebesar 24 milyar US dollar yang masih menunggak dan hutang yang sudah jatuh tempo terhadap IMF sebesar 2 milyar US dollar, ditambah krisis kepercayaan dari badan keuangan internasional dalam memberikan bantuan serta, sulitnya mencari investor asing yang baru akibat buruknya iklim investasi ditambah situasi keamanan saat itu yang kurang kondusif. Dalam persepsinya untuk mengatasi berbagai krisis tersebut beberapa minggu setelah kemenangannya dalam pemilu 1990, Fujimori melakukan lawatan ke Washington dan Tokyo guna mendapatkan dukungan serta bantuan dana. Hasil dari kunjungan tersebut menyiratkan bahwa komunitas keungan internasional tidak akan memberikan pinjaman lagi kecuali Fujimori bersedia untuk mengubah kondisi ekonomi yang ada pada saat itu, Fujimori kemudian mengajukan usulan guna melunasi kembali pinjaman luar negerinya. Sesampainya di Peru Fujimori menggebrak dengan menunjukan kebijakan ekonominya dengan istilah Fujishock policy.
Berbeda dengan janji yang diucapkannya selama kampanye, kebijakan ekonomi yang diterapkan oleh Fujimori ternyata berlawanan dengan apa yang telah ia janjikan. Beberapa hari setelah pengangkatannya, Fujimori mengeluarkan kebijakan ekonomi yang radikal dalam upayanya dsmengatasi krisis yang terjadi di Peru. Fujishock meliputi melaksanakan privatisasi secara besar besasran, dihapuskannya subsidi dan control harga pada barang barang seperti makanan, minya dan barang barang impor. Selain itu juga mengurangi hambatan hambatan perdagangan seperti pajak, kuota ekspor dan tarif, memotong pengeluaran pemerintah, serta melakukan liberalisasi terhadap nilai tukar mata uang asing.
Kebijakan Pemerintah Peru dalam Mengatasi Krisis Ekonomi
Kebijakan moneter menjadi salah satu pilihan dalam mengahadapi hyper inflasi yang dialami Peru. Hal ini dikarenakan deficit anggaran dianggap sebagai pemicu dari timbulnya hyper inflasi di akhir tahun 1980an. Kebijakan moneter pada dasarnya merupakan suatu kebijakan yang bertujuan untuk mencapai keseimbangan internal (pertumbuhan ekonomi yang tinggi, stabilitas harga, pemerataan pembangunan) dan keseimbangan eksternal (keseimbangan neraca pembayaran) serta tercapainya tujuan ekonomi makro, yakni menjaga stabilisasi ekonomi yang dapat diukur dengan kesempatan kerja, kestabilan harga serta neraca pembayaran internasional yang seimbang. Apabila kestabilan dalam kegiatan perekonomian terganggu, maka kebijakan moneter dapat dipakai untuk memulihkan (tindakan stabilisasi).
Langkah awal yang digunakan adalah melepaskan kontrol harga dan subsidi. Kestabilan moneter diharapkan tercipta dengan membuat Bank sentral independen dan berkomitmen untuk melakukan beberapa tindakan moneter yang bias menekan inflasi. Inflasi tahunan turun dari 7650% pada 1990 menjadi 139% di tahun 1991, dan turun lagi menjadi 57% pada tahun 1992. Tingkat inflasi terus menurun meskipun tidak bias mengikuti harapan IMF sebesar 25% pada tahun 1993, namun penurunan inflasi ini masih bias ditingkatkan. Cadangan devisa Netto yang dimiliki oleh Bank Sentral meningkat dari sebelumnya minus 105 juta US dollar pada juli 1990 menjadi 2.32 milyar US dollar pada april 1993. Sejalan dengan komitmen Bank untuk mencegah inflasi, maka tingkat penyediaan uang diatur sedikit sekali, dan tentu saja lebih sedikit dari jumlah inflasi bulanan. Pada saat yang bersamaan, system cadangan yang dibutuhkan, digunakan untuk membantu meningkatkan nilai Nuevo Sol. Ketika bank- bank komersial menawarkan tingkat suku bunga tinggi pada penyimpanan dollar, Bank sentral mencoba menahannya dengan menaikkan nilai deposit sebanyak 50% pada dollar dan menurunkan nilai dposit Nuevo sol menjadi 15% saja.
Kebijakan Tarif
Perubahan pada sistem tarif adalah merupakan indikasi yang paling jelas dari determinasi pemerintahan Fujimori dalam melepaskan kaitannya dengan rezim terdahulu. Dalam menjalankan kekuasaannya, pemerintahan Fujimori mempersiapkan berbagai tugas guna menghapuskan ketidakefisienan dan pemborosan campur tangan Negara yang diciptkan oleh Gracia. Struktur tariff impor disederhanakan secara besar-besaran. Jumlah tingkat tariff yang dikenakan pada nilai impor ad volarem CIF (cost, insurance and freight) dikurangi dari 56% menjadi 2-15% dan 25%. Kebanyakan barang dikenakan tariff sebesar 15% dan 25% untuk barang-barang konsumsi.
Kebijakan Fiskal
Langkah pertama yang diambil yaitu menyederhanakan sistem. Presiden alberto Fujimori mengurangi jumlah pajak yang dibebankan kepada masyarakat, dengan jaminan bahwa penerimaan Negara dari sektor pajak tidak boleh melebihi 12% dari GDP 1991. Jumlah pajak berkurang dan kini hanya ada lima pajak yang ditarik oleh negara, yaitu:
·         Pajak penjualan
·         Pajak barang konsumsi pilihan
·         Pajak pendapatan
·         Pajak perusahaan
·         Pajak impor
Selain dari pajak-pajak tersebut, masih terdapat penarikan-penarikan yang dilakukan pemerintah guna menambah anggaran Negara. Salah satu contohnya yaitu penarikan yang dikenakan pada pendapatan (berkisar antara 5 sampai 20%) yang diumumkan pada awal juni 1991. Pajak ini dikumpulkan guna membayar pengeluaran tambahan di paruh tahun kedua yang digunakan untuk membayar peningkatan gaji pegawai negeri. Cara ini mendapat tantangan keras dari kongres. Selain menyederhanakan sistem pajak, Alberto Fujimori juga melakukan pengaturan ulang terhadap badan administrasi pajak, Superintendency of Tax Administration. Jaringan pengawasan ditingkatkan dan kekuasaan Superintendency of Tax Administration diperbesar. Perubahan ini akhirnya terwujud setelah memakan waktu kurang lebih dua tahun, dan akhirnya disahkan pada desember 1992 melalui Undang-Undang Rasionalisasi sistem pajak nasional serta penghapusan hak istimewa dan penyuapan.
Kondisi Ekonomi
Peru mengadopsi sistem ekonomi yang berorientasi pasar dibawah pemerintahan presiden alberto Fujimori. Hal ini bertujuan untuk menyehatkan kembali perekonomian Peru akibat inflasi yang berkepanjangan serta depresi yang berlangsung secara bersamaan pada awal pemerintahannya. Industri yang terdapat di peru antara lain : tambang logam, minyak, perikanandan minyak. Pada sektor pertanian, komoditas pertanian utama peru adalah asparagus, kopi, kapas, beras, kentang, jagung, anggur, pisang, daging sapi, produk-produk susu, ikan . Salah satu hasil kebijakan reformasi ekonomi yang dibawa oleh Fujimori adalah meningkatnya nilai pertumbuhan investasi asing sampai lima kali lipat sejak 1990.
Ekspor Peru mencapai nilai sebesar 23,75 milyar US dollar(estimasi 2006) dengan komoditas ekspor utama ada pada perak, tembaga, minyak mentah dan produk minyak olahan, kopi, kentang, asparagus, tekstil. Negara utama yang mengimpor dari peru berdasarkan presentasenya adalah Amerika serikat 24,1%, China 9,6%, Swiss 7,1%, Kanada 6,8%, Cili 6%, Jepang 5,2%.

Sumber:

http://catyhaveablog.blogspot.co.id/2015/06/inflasi-di-negara-peru.html

Jumat, 08 April 2016

Akuntansi Internasional # SEJARAH, KELEBIHAN DAN KEKURANGAN PERUSAHAAN NESTLE (Multi-National Corporation)

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PERUSAHAAN
Nama Lengkap : Nestlé   
Alias : Nestlé SA
Profesi : Perusahaan
Warga Negara : Vevey, Swiss


        Nestlé merupakan produsen makanan terkemuka di dunia yang memasok lebih dari 10 juta produk makanan ke pasaran setiap tahunnya. “Good Food, Good Life‟ merupakan slogan Nestlé yang menggambarkan komitmen Nestlé sebagai produsen makanan yang peduli akan kesehatan umat manusia dengan menghasilkan makanan yang sehat, bermutu, aman, berkualitas, bergizi, dan menyenangkan untuk dikonsumsi demi mewujudkan kehidupan yang lebih baik.
         Nestlé didirikan pada tahun 1866 di Vevey, Swiss. Pendirinya adalah Henry Nestlé, seorang ahli gizi berkebangsaan Jerman. Hal yang melatarbelakangi Henry Nestlé adalah banyaknya bayi yang meninggal dunia sebelum usia mereka mencapai satu tahun, hal ini dikarenakan para ibu tidak dapat menyusui sendiri bayinya. Terlebih lagi saat teman Henry Nestlé menghampiri dirinya untuk menyelamatkan bayi prematur. Henry Nestlé kemudian membawa bayi itu kerumahnya dan memberikan makanan berupa paduan dari roti, susu dan gula. Kondisi bayi tersebut pun berangsur pulih dari hari ke hari. Penemuan ini memberikan kabar gembira dan langsung tersebar luas.
         “Ferine Lactee Nestlé‟ mejadi makanan pendamping ASI sekaligus makanan penambah gizi yang berhasil menekan angka kematian bayi. Sejak saat itu Nestlé menjadi perusahaan produsen makanan yang mendapat kepercayaan dari masyarakat. Henry Nestlé memanfaatkan nama keluarganya ‘Nestlé’, yang dalam bahasa Jerman Swiss berarti sarang burung kecil (little nest), menjadi logo perusahaannya. Logo tersebut menjadi lambang rasa aman, kasih sayang, kekeluargaan dan pengasuhan.
         Henry Nestlé bukan saja melahirkan makanan bayi yang bermutu, namun juga menjadi orang Swiss pertama yang membangun industri modern yang berpikir akan pentingnya citra merek dan perusahaan. Melalui simbol dua anak burung dalam sarang bersama induknya dengan penuh kasih sayang memberi makanan kepada anakanya, citra Nestlé langsung dikenal sebagai perusahaan yang menghasilkan makanan bermutu penuh gizi. Simbol ini kemudian diubah pada tahun 1868 dan langsung diterapkan di berbagai materi iklan dan publikasi. Sampai sekarang, logo ini tetap digunakan dalam nuansa modern sesuai dengan kemajuan zaman.
         Pada tahun 1910 susu „Tjap Nona‟ masuk ke pasaran Indonesia melalui distributor yang ada di Singapura. Setelah Indonesia merdeka, pada tahun 1965 pemerintah membuka kesempatan berinvestasi bagi investor asing. Kebijakan ini mendorong Nestlé dan para mitranya untuk membuka usaha di Indonesia. Pada tanggal 29 Maret 1971, Nestlé S.A yang berpusat di Vevey, Swiss bersama mitra lokalnya mendirikan PT. Food Specialties Indonesia. Pabrik pertama didirikan di Waru, Jawa Timur. Pabrik ini didirikan pada tahun 1972 dan mulai beroperasi pada tahun 1973 yang menghasilkan susu Tjap Nona.
         Pada awal 1980 produksi susu segar mengalami peningkatan drastis, kondisi tersebut merupakan salah satu keberhasilan PT Food Specialties Indonesia dalam membina petani sapi perah. Hal ini mendorong PT Food Specialties Indonesia mendirikan pabrik baru. Pabrik ini didirikan di Kejayan pada tahun 1984 dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1988 serta diresmikan oleh Presiden RI (pada saat itu) Soeharto, pada Juni 1988.
         Pada tahun 1979, PT Nestlé Beverages Indonesia (dahulu bernama PT Indofood Jaya Raya) yang memiliki pabrik di Panjang, Lampung, mulai memproduksi kopi instan “Nescafé‟. Selain pure coffee, PT Nestlé BeveragesIndonesia juga memproduksi mixes coffee dalam berbagai aroma. Pada tahun 1997 Nescafé mulai memasuki pasaran Rusia dalam kemasan jar dan dua tahun kemudian produksi kopi instan dalam kemasan kaleng dihentikan. Selanjutnya pada tahun 2001 sebagian proses pengemasan untuk produk 3in1 diserahkan ke co-manufacturer dan PT Nestlé Beverages Indonesia berganti nama menjadi PT Nestlé Indonesia.
         Pada tahun 1988 Nestlé pusat mengakusisi Rowntree Macintosh dari Inggris sehingga membuka peluang Nestlé untuk mengembangkan usahanya di bidang kembang gula. Pabrik PT Food Specialties Indonesia yang merupakan anak perusahaan Nestlé mengambil alih PT Multi Rasa Agung, yang memiliki pabrik di Cikupa, Tangerang dan menghasilkan permen dengan merek dagang „Foxs‟. Pada tahun 1990 diresmikan pabrik baru di Cikupa, Tangerang. Pada tahun 1992, dalam rangka memperluas usahanya, PT Multi Rasa Agung memperluas pabriknya dan memproduksi permen dengan merek dagang “Polo‟. Pada 1996  PT Multi Rasa Agung berganti nama menjadi PT. Nestlé Confectionery Indonesia dan mulai memproduksi “Nestea Powder‟ pada tahun 1997.
         Selain pabrik Waru, Kejayan, Cikupa dan Panjang, Nestlé Indonesia juga memiliki sebuah pabrik di Telaga yang memproduksi mie instan. Sejak tahun 1999 dilakukan penggabungan manajemen secara bertahap di PT Nestlé Indonesia dan pabrik-pabriknya. Pada Desember 1999, PT Nestlé Indonesia dan PT Nestlé Asean Indonesia berubah menjadi PT Nestlé Indonesia, yang kedua pada akhir tahun 2000 PT Nestlé Confectionery Indonesia bergabung dengan PT Supmi Sakti, kemudian berubah menjadi PT Nestlé Indonesia dan pabrik Telaga ditutup. Ketiga, pada akhir tahun 2001 PT Nestlé Beverages Indonesia dan PT Nestlé Distribution Indonesia bergabung dengan PT Nestlé Indonesia. Pada Juni 2002, pabrik Waru dilikuidasi dan digabung dengan pabrik Kejayan.
         PT Nestlé Indonesia juga semakin memperluas usahanya dengan melakukan perjanjian kerjasama dengan perusahaan lain. Salah satu kerjasama yang dilakukan berlangsung pada 1 April 2005. PT Nestlé dan PT Indofood Sukses Makmur, TBK melakukan kerjasama dalam bentuk joint venture. Perusahaan ini diberi nama PT Nestlé Indofood Citarasa Indonesia (NICI). Perusahaan ini menghasilkan produk-produk bumbu masakan yang akan dipasarkan di Indonesia. Sejak tanggal 29 Desember 1993, PT Food Specialties Indonesia telah resmi berganti nama menjadi PT Nestlé Indonesia.
Tabel 1. Sejarah singkat PT Nestlé di Indonesia
Waktu
Perkembangan
Abad 19
Produk Nestlé Milkmaid dikenal sebagai “Tjap Nona‟
29 Maret 1971
Berdirinya PT  Food Specialties Indonesia
1972
Berdirinya Pabrik Waru, Jawa Timur
1973
Pabrik Waru mulai beroperasi dengan menghasilkan produk susu
12 April 1978
Berdirinya PT Indofood Jaya Raya yang kemudian berganti nama menjadi PT Nestlé Beverages Indonesia
1979
Berdirinya Pabrik Panjang, Lamp ung yang menghasilkan produk – produk kopi
1988
Berdirinya Pabrik Kejayan, Jawa Timur yang menghasilkan produk – produk susu bubuk
1990
Berdirinya Pabrik Cikupa, Tangerang yang menghasilkan produk – produk confectionery.
1993
Perubahan nama PT Food Specialties menjadi PT Nestlé Indonesia
1995
Pengakusisian PT Supmi Sakti yang memproduksi mie instant dengan pabrik yang berlokasi di Telaga.
1998
PT Sumber Pangan Segar dan PT Rola Perdana ditunjuk sebagai distributor utama PT Nestlé Indonesia. Selanjutnya ke dua perusahaan ini bergabung dan berganti nama menjadi PT Nestlé Distribution Indonesia yang merupakan distributor tunggal.
2001
Penggabungan perusahaan – perusahaan yang tergabung dalam Grup PT Nestlé Indonesia menjadi satu badan hukum PT Nestlé Indonesia.
2002
Pengintregasiaan Pabrik Waru dengan Pabrik Kejayan
2005
Pembentukan joint venture dengan PT Indofood Sukses Makmur, TBK dengan nama perusahaan PT Nestlé Indofood Citarasa Indonesia

B.     LOKASI PERUSAHAAN
PT Nestlé Indonesia berkantor pusat di Wisma Nestlé, Perkantoran Hijau Arkadia, Menara B, Lantai 5 Jl. TB Simatupang Kav 88, Jakarta 12520, Indonesia.
Saat ini, PT Nestlé Indonesia mempunyai 3 pabrik untuk menunjang proses produksi, yaitu:
1. Pabrik Kejayan, didirikan pada tanggal 2 Juni 1988
Lokasi: Desa Kejayan, Pasuruan – Jawa Timur
Hasil Produksi: Susu bubuk, susu kental manis dan susu sterilisasi
2. Pabrik Panjang, didirikan pada tahun 1979
Lokasi: Desa Seampok, Panjang –Lampung
Hasil Produksi: Kopi bubuk dan kopi bubuk instan
3. Pabrik Cikupa, didirikan pada bulan Oktober 1990
Lokasi: Desa Bitung Jaya, Cikupa –Tangerang
Hasil Produksi: Permen, minuman serbuk teh instan, choco snack
Selain itu, daerah pemasaran PT Nestlé Indonesia juga dibagi menjadi empat wilayah kantor penjualan, yaitu:
1. Kantor wilayah penjualan I
Kantor ini berlokasi di Jl. M.G. Manurung I Km. 9,3 Kelurahan Tanjung Morawa, Medan, Sumatra Utara
2. Kantor wilayah penjuallan II
Kantor ini berlokasi di Jl. Paus no 91, Rawamangun, Jakarta Timur, DKI Jakarta
3. Kantor wilayah penjualan III
Kantor ini berlokasi di Jl. Berbek Industri I/ 23 komp. SIER, Waru, Surabaya, Jawa Timur
4. Kantor wilayah penjualan IV
Kantor ini berlokasi di Jl. Kapasan Raya 3 (Makassar Industrial Estate), Makassar, Sulawesi Tengah.

C.    STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN
         PT Nestlé Indonesia merupakan badan usaha Perseroan Terbatas (PT) yang merupakan bentuk perusahaan untuk menjalankan perusahaan yang mempunyai modal usaha terbagi atas  saham-saham. Anggotanya memiliki hak suara penuh dalam rapat anggota, sehingga pemegang saham atau anggota turut menentukan jalannya perusahaan tersebut.
        Struktur organisasi yang berlaku di PT Nestlé Indonesia meliputi dua bagian, yaitu struktur organisasi di kantor pusat dan struktur organisasi di setiap pabrik. Pemegang jabatan tertinggi di PT Nestlé Indonesia adalah seorang Presiden Direktur yang mengepalai Divisi Teknikal, Divisi Keuangan, Divisi Supply Chain, Divisi Sumber Daya Manusia, Divisi Legal and Corporate Affairs, Divisi Penjualan, Divisi Infant Nutrition, Divisi Dairy Products, DivisiCoffee and PPP (Popularly Position Products), Divisi Confectionery, Divisi Nestlé Profesional, Divisi Liquid Products, Divisi Pelayanan Penjualan, serta Divisi Global. Presiden direktur bersama masing – masing pimpinan divisi disebut sebagai Management Committee (Macom).

D.    VISI DAN MISI PERUSAHAAN

Visi perusahaan :
PT Nestlé Indonesia, sebagai salah satu produsen makanan terbesar di Indonesia memiliki misi untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang lebih sehat. Selain itu, visi dari PT Nestlé Indonesia adalah:
1.      Meraih kepercayaan konsumen, dan menjadi perusahaan makanan dan nutrisi yang terkemuka serta terpandang di Indonesia.
2.      Menjamin keuntungan dan kelangsungan pertumbuhan jangka panjang dengan modal yang efisien bagi perusahaan, melalui pelayanan yang mampu meningkatkan kualitas kehidupan konsumen.
3.      Menjadi pemimpin pangsa pasar atau posisi no. 2 yang kuat di setiap kategori Selain visi dan misi, PT Nestlé Indonesia juga menetapkan motto perusahaan mereka, yaitu “Passion for Our Consumers” Melalui motto ini, PT Nestlé Indonesia selalu berusaha  untuk memberikan yang terbaik bagi konsumennya.
Berdasarkan hal ini pula, PT Nestlé Indonesia menerapkan beberapa kebijakan Kualitas dan Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Lingkungan.

Kebijakan Kualitas meliputi :
1.      Produk dan jasa tidak pernah mengabaikan faktor keamanan pangan
2.      Selalu mematuhi peraturan yang berlaku
3.      Zero waste dan zero defect
4.      Berkomitmen secara terus menerus untuk meningkatkan standar kualitas

Kebijakan Keselamatan, Kesehatan, dan Lingkungan meliputi :
1.      Karyawan dan mitra bisnis adalah alat yang paling berharga
2.      Menerapkan praktek bisnis yang ramah lingkungan (mencegah pencemaran lingkungan)
3.      Mematuhi semua peraturan di bidang lingkungan dan K3
4.      Menihilkan kecelakaan kerja dan keluhan masyarakat
5.      Perbaikan secara terus menerus di bidang lingkungan dan PT Nestlé Indonesia selalu menerapkan nilai – nilai yang selama ini menjadi landasan bagi perusahaan dan seluruh karyawan, nilai – nilai tersebut dikenal dengan istilah “PRIDE”, yang merupakan singkatan  dari Passion (Semangat), Respect (menghormati), Integrity (Integritas),Determination (Gigih), dan Excellence (Unggul).

Misi perusahaan :
        Misi Nestlé Indonesia untuk turut mewujudkan masyarakat Indonesia yang lebih sehat melalui produk-produknya yang berkualitas, bernutrisi dan lezat rasanya. Selain itu kami juga memfokuskan diri untuk senantiasa memberikan informasi dan pendidikan bagi konsumen kami, antara lain seperti tercantum dalam kemasan setiap produk kami. Dalam menjalankan bisnisnya, Nestlé berusaha untuk selalu menjalankan tanggung jawab kepada masyarakat dan menciptakan manfaat.
 E.     TUJUAN
       Pengertian Tujuan Menurut Ansoff adalah aturan keputusan yang memungkinkan manajemen untuk mengarahkan atau memedomani dan mengukur prestasi kearah tujuan. Tujuan dapat pula didefinisikan sebagai suatu pengukur proses pengubahan sumber.
        Tujuan adalah mempunyai arti lebih spesifik ,merupakan pernyataan tentang apa yang ingin di capai organisasi dalam jangka waktu tertentu ,dapat ditentukan dasar pengukur untuk menilai pencapaian tujuan tujuan di gunakan untuk proses pengendalian manajemen.
        Contoh Tujuan Nestle Nestle berkeinginan kuat untuk memberikan produk-produk yang sehat bagi masyarakat luas di seluruh dunia sehingga orang-orang di seluruh dunia dapat terjamin kesehatan nya dengan hadir nya produk-produk Nestle yang terjamin kualitasnya. Selain itu Nestle mempunyai tujuan seperti kebanyakan perusahaan lainnya yaitu ingin dapat bersaing dengan perusahaan lain nya dengan persaingan yang sehat dan dapat menguasai pasar dunia. Sekarang tujuan dari perusahaan Nestle untuk menguasai pasar dunia secara sehat sudah hampir terwujud dengan menggunakan strategi pasar yang bagus serta kerja keras Nestle semakin kuat dan berkembang dengan pesat

F.     STRATEGI PERUSAHAAN
Strategi Penetrasi Pasar
        Menurut David (2006) yang dimaksud dengan strategi penetrasi pasar adalah suatu strategi untuk meningkatkan pangsa pasar (market share) suatu produk atau jasa yang sudah ada di pasar melalui usaha pemasaraan yang lebih aktif. Strategi untuk meningkatkan pangsa pasar dapat dilakukan melalui upaya pemasaran seperti memperluas jaringan distribusi, meningkatkan kegiatan promosi dan publisitas dan meningkatkan pelayanan. Memperluasan jaringan distribusi sangat penting dilakukan untuk menjangkau konsumen yang lebih banyak. Saat ini PT Nestle Indonesia hanya memasarkan ke toko-toko dan swalayan. Untuk memperluas jaringan distribusi PT Nestle perlu memasarkan produk hingga ke  pasar secara umum hingga tersebar merata ke seluruh Indonesia.
        Meningkatkan kegiatan promosi sangat penting dilakukan mengingat Susu bayi dan biskuit bayi merupakan produk yang memiliki banyak saingan.Promosi bisa dilakukan melalui menjadi media partner acara-acara anak-anak yang kemudian memperkenalkan keunggulan produk yang ditawarkan kepada konsumen. Promosi yang dilakukan selama ini lebih sudah cukup baik menggunakan segala jenis media seperti media televisi, off air dan media cetak, namun seiring berjalannya waktu persaingan semakin banyak maka perlu teknis promosi yang jauh lebih menarik dan meyakinkan konsumen.
Strategi Pengembangan Pasar
         Pengembangan pasar merupakan upaya untuk memperkenalkan produk perusahaan ke wilayah baru yang belum pernah dimasuki sebelumnya. Strategi ini dapat dijalankan dengan mencari pasar yang belu pernah tersentuh oleh pesaing dan mencari jaringan distribusi yang dapat diandalkan.
Strategi Pengembangan Produk
       Menurut David (2006), pengembangan produk adalah upaya untuk memprbaiki atau memodifikasi produk atau jasa yang ada untuk meningkatkan penjualan. Strategi ini penting ketika perusahaan menghadapi kondisi persaingan dalam industri yang semakin ketat. Perusahaan perlu untuk mengadakan kegiatan penelitian dan pengembangan yang baik untuk menghasilkan produk yang berbeda dari pesaingnya sehingga mampu meraih pangsa pasar yang belum dikuasai pesaing. Meningkatkan kualitas produk tidak hanya dalam hal khasiat dan komposisi melainkan memperbaharui kemasan agar lebih menarik. Kemasanyang lebih menarik akan lebih menarik perhatian konsumen.
       SWOT digunakan untuk mengevaluasi keseluruhan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman perusahaan yang sebelumnya telah diidentifikasi pada matriks IFE dan EFE. Melalui matriks ini akan dihasilkan empat strategi utama yaitu strategi S-O (Strengths-Opportunities), W-O (Weakness-Opportunities), S-T (Strengths-Threats) dan W-T(Weakness-Threats).



ANALISIS SWOT
Strengths :
– Nestle adalah sebagai perusahaan pelopor produsen susu formula di dunia.
– Nestle sebagai produsen susu formula terbesar di dunia.
– Nestle adalah perusahaan yang selalu ingin berupaya mengembangkan diri dan salah satu upayanya dengan strategi pemasaran melalui promosi kampanye besar-besaran.
Weakness :
– Penyusutan pasar merupakan pukulan berat untuk produsen susu formula salah satunya nestle.
– Strategi promosi melalui kampanye yang ditempuh oleh nestle mengabaikan etika promosi, dan ini bertentangan dengan penelitian kesehatan tentang keunggulan asi dibanding susu formula.
Opportunities :
        Nestle dapat memanfaatkan nama besar sebagai perusahaan pelopor pembuat susu formula dan merupakan perusahaan terbesar di dunia. Kepercayaan masyarakat terhadap keunggulan atau mutu produknya harus senantiasa dipertahankan sehingga animo masyarakat mengenai produk nestle adalah “sebagai susu unggulan yang kedua untuk bayi setelah asi (sebagai yang terbaik)”.
1.      Satu kesempatan yang dimiliki Nestle adalah bahwa produk berbasis kesehatan menjadi makin populer di dunia, termasuk di Amerika Serikat. Konsumen menjadi lebih sadar kesehatan, dan menyadari hidup dengan umur yang panjang tidak hanya dikarenakan oleh keberuntungan dan genetika. LC1 sama sekali belum diperkenalkan di Amerika Serikat. Nestle juga memiliki kesempatan untuk menjadi atau bahkan lebih besar dari pemimpin pasar di Jerman dengan LC-1. Dalam waktu dua tahun peluncuran produk di Jerman, mereka telah mendapatkan pasar sebanyak 60%. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa produk mereka yang berbeda, dan masyarakat Jerman menyukai rasanya. Kesempatan lain LC1 adalah karena mereka merupakan pemimpin pasar disana sehingga mereka dapat lebih memperkenalkan produk-produknya yang berbasis kesehatan dan sesuai dengan selera konsumen.
2.      Menyediakan makanan yang bebas dari bahan alergen, seperti bebas gluten dan bebas kacang.
3.      Mereka mengeluarkan premi baru yang mengandung coklat kakao lebih tinggi dan diberi nama Nestle Treasures Gold, dalam rangka untuk menambah keuntungan pada saat ”resesi ekonomi” di mana konsumen memotong kembali barang-barang mewah mereka, tapi memanjakan diri dengan permen dan cokelat secara teratur. Orang amerika ingin cokelat yang mewah, dan coklat kualitas tinggi mereka merupakan produk yang dapat bertahan pada kondisi resesi (sejauh ini), karena dipasarkan dengan harga yang terjangkau.
4.      Membuka Nestlé Café di kota-kota besar untuk menyediakan produk Nestlé secara khusus dan menjangkau seluruh pasar.
5.      Namun kesempatan lain yang mereka bagikan dengan Nestle adalah bahwa pasar makanan berbasis kesehatan dan gizi tengah membludak. Secara terus-menerus meluncurkan dan memasarkan produk baru di pasar-pasar dan mereka akan terus melakukannya karena pasar terus memberikan keuntungan bagi mereka.
6.      Kekuatan lain yang General Mills adalah kenyataan bahwa konsumen hanya tahu Yoplait menyehatkan. Yoplait adalah satu-satunya merek terkemuka yoghurt untuk menawarkan vitamin D dan vitamin ini sangat penting bagi wanita dewasa (Yoplait.com) Ini bukan hanya sebuah kebetulan bahwa Yoplait memiliki vitamin D, tetapi bahan vitamin tersebut telah sengaja ditambahkan untuk menarik minat konsumen wanita.
Threats :
      Pada Februari 2007 banyak pihak menggembar-gemborkan aksi boikot terhadap perusahaan makanan nestle. Karena diperkirakan 1,5 juta anak di Negara berkembang meninggal setiap tahunnya disebabkan kekurangan asupan asi. Disinyalir bahwa nestle adalah salah satu produsen yang melakukan pelanggaran persyaratan pemasaran makanan bayi yang dikeluarkan oleh Word Health Assembly.
1.      Sebuah ancaman bagi Nestle adalah kenyataan bahwa beberapa pasar yang mereka masuki sudah matang. Danone telah lebih dulu mendapatkan posisi sebagai pemimpin pasar untuk yoghurt di Perancis. Sejak danone menjadi yang pertama kali tiba di pasar, mereka selalu menjadi pemimpin pasar disana. Meskipun konsumen di Perancis menyukai rasa LC-1, Namun para peneliti meyakini bahwa mereka tidak membeli kembali yoghurt karena mereka lebih suka rasa produk Danone yang lebih baik. Ancaman lain terhadap Nestle adalah bahwa ada persaingan yang ketat di pasar yoghurt di Amerika Serikat. General Mills divisi Yoplait adalah pemimpin di pasar yoghurt di Amerika Serikat. Yoplait telah menjadi pemimpin selama bertahun-tahun dan terus berinovasi produk-produk kesehatan yang baru.
2.      General Mills telah menjadi pesaing kuat Nestle dan mereka tidak kurang pengalaman dan kekuatan. Salah satu kekuatan yang mereka miliki adalah pengakuan merek mereka oleh konsumen. Salah satu dari tujuan utama mereka adalah untuk memberikan produk yang konsumen percayai dan bernilai, dan ternyata mereka berhasil. Kekuatan lain yang mereka miliki adalah distribusi mereka. Yoplait didistribusikan ke toko-toko di Amerika Serikat dengan jumlah yang lebih banyak daripada yoghurt merek lain. Ini merupakan salah satu alasan mengapa mereka telah menjadi pemimpin pasar yogurt untuk waktu begitu lama.
3.      Ancaman utama yang menantang General Mills adalah bahwa ada persaingan yang ketat antara pemain kelas atas di pasar yogurt dan hal sejenis. Gizi dan kesehatan menjadi begitu penting bagi konsumen di Amerika Serikat, dan di seluruh dunia. Seiring dengan meningkatnya persaingan ini untuk mendapatkan pangsa pasar. Pasokan sederhana dan teori permintaan yang lazim di pasar-pasar. Ancaman lain yang dimiliki oleh General Mills adalah bahwa perusahaan-perusahaan kecil yang memproduksi produk serupa dengan manfaat gizi yang sama ataupun lebih dari itu.
4.      General Mills juga memiliki beberapa kelemahan. Mereka menyatakan bahwa mereka adalah pemimpin pasar di Amerika Serikat mungkin menghalangi mereka untuk berinovasi. Mereka telah memproduksi yoghurt Yoplait selama bertahun-tahun, dan telah menawarkan serangkaian produk baru dalam beberapa tahun terakhir di departemen gizi. Bagaimanapun sebagian besar produk ini, sudah sangat umum, dan secara luas ditawarkan di Amerika Serikat. Makanan industri kesehatan di Amerika Serikat telah berkembang pesat dan General Mills tidak menawarkan produk yang cukup dalam ligkup pasar yang lebih kecil. Mereka tidak masuk ke wilayah yang tidak banyak diketahui karena keberhasilan mereka di pasar yogurt.
5.      Terdapat kontaminasi terhadap pasokan untuk bahan makanan Nestle, khususnya e-coli. Merek adonan kue mereka,Toll House, ditarik dari pasar pada bulan Maret 2009 karena e-coli. Wabah tersebut menyebar di 28 negara bagian dan produk harus ditarik dari pasaran global. Nestlé belum mengetahui penyebab ini terjadi, dan masih terus menyelidikinya.
6.      Mereka terpengaruh oleh penarikan kembali produk makanan hewan mereka pada tahun 2007, di mana 95 merek makanan kucing dan anjing yang berbeda ditarik kembali karena terkontaminasi oleh racun tikus. Juga pada tahun 2007, FDA menyimpulkan bahwa beberapa makanan hewan peliharaan menyakitkan dan membunuh kucing dan anjing. FDA menemukan kontaminan dalam protein nabati yang diimpor ke Amerika Serikat dari China dan digunakan sebagai bahan dalam makanan hewan peliharaan.
7.      Harga bahan cokelat mentah yang melonjak; biaya susu murni naik 50% pada tahun 2008, ini memotong banyak margin keuntungan mereka dan efek ini berdampak pada konsumen, dengan menyusutkan kemasan dengan cara yang hampir terang-terangan, namun konsumen membayar dengan harga tetap untuk produk yang kurang.
8.      Mereka memiliki pesaing utama, seperti Hershey, Cadbury-Schweppes (dimiliki oleh Pepsi), Lindt dan Ghirardelli, Kellogg’s, Pos, Starbucks, Beech-Nut, Quaker, Kraft Foods, Dannon, Del-Monte, IAMS, eath’s best, Heinz, Frito -Lay (dimiliki oleh Pepsi).
A.    Kondisi Internal Perusahaan Strategic Advantage Profile
PENCAPAIAN SASARAN
Produksi
+) Dalam pengembangan produk, kami mengaplikasikan Nestlé Nutritional Profiling System untuk memastikan bahwa produk-produk kami memberikan nilai gizi yang baik untuk konsumen. Dan menciptakan produk yang terpercaya secara Nasional maupun Internasional.
-) Disinyalir bahwa NESTLE adalah salah satu produsen yang melakukan pelanggaran persyaratan pemasaran makanan bayi yang dikeluarkan oleh Word Health Assembly. Saat terjadi kasus 1,5 juta anak di Negara berkembang meninggal setiap tahunnya disebabkan kekurangan asupan ASI. Oleh karena ingin menciptakan produk yang terpercaya secara Nasional maupun Internasional, maka Sebagian produk nestle masih di impor, dan menimbulkan kesan mahal pada faktor beli ke konsumen.
Marketing
+) Kuatnya tim pemasaran yang terjun ke desa-desa serta aktifnya upaya Nestlé menjaga mutu, dengan mengganti kaleng- kaleng tua di toko-toko dan warung-warung dengan produk baru, merebut kepercayaan dan kesetiaan para konsumen. Karena permintaan konsumen Indonesia yang semakin meningkat, maka Nestlé secara resmi memulai berusaha di Indonesia pada tahun 1971 atas nama PT Food Specialities Indonesia.Nestlé Indonesia sekarang memiliki tiga pabrik.
 -) meskipun sudah adanya tim yang terjun ke desa-desa secara aktif untuk menjaga mutu masyarakat, tetapi untuk kalangan masyarakat desa yang sangat terpencil dan tidak mampu membeli produk Nestle tentunya program penjaga mutu dari divisi marketing tidak bisa berbuat banyak, karena tidak mungkin memaksakan mengkonsumsi produk Nestle tetapi tidak mampu membeli dalam jangka waktu panjang.
Litbang
+) Dengan 29 fasilitas riset, pengembangan dan teknologi di seluruh dunia, Nestlé memiliki jaringan R&D terluas di kalangan perusahaan makanan. Jaringan riset, pengembangan dan teknologi Nestlé, bersama dengan kelompok aplikasi pasar lokal.
Budaya perusahaan
+) Corporate Business Principal Nestlé merupakan pondasi dari budaya perusahaan kami, yang telah berkembang selama 140 tahun. Corporate Business PrincipalNestlé akan terus berevolusi dan beradaptasi dengan perubahan dunia. Landasan dasar kita tidak berubah dari waktu dan asal-usul Perusahaan kami, dan mencerminkan ide-ide dasar keadilan, kejujuran, dan perhatian umum untuk kesejahteraan orang-orang. Nestlé berkomitmen untuk menganut Prinsip Bisnis di semua negara, disesuaikan dengan undang-undang lokal, praktek-praktek budaya dan agama.
Struktur Organisasi
+) PT Nestlé Indonesia merupakan badan usaha Perseroan Terbatas (PT) yang merupakan bentuk perusahaan untuk menjalankan perusahaan yang mempunyai modal usaha terbagi atas  saham-saham. Anggotanya memiliki hak suara penuh dalam rapat anggota, sehingga pemegang saham atau anggota turut menentukan jalannya perusahaan tersebut. Dengan demikian akan jelas pembagian tugas pada masing-masing pemilik modal.
-) Struktur organisasi yang berlaku di PT Nestlé Indonesia meliputi dua bagian, yaitu struktur organisasi di kantor pusat dan struktur organisasi di setiap pabrik. Pemegang jabatan tertinggi di PT Nestlé Indonesia adalah seorang Presiden Direktur yang mengepalai Divisi Teknikal, Divisi Keuangan, Divisi Supply Chain, Divisi Sumber Daya Manusia, Divisi Legal and Corporate Affairs, Divisi Penjualan, Divisi Infant Nutrition, Divisi Dairy Products, Divisi Coffee and PPP (Popularly Position Products),
Divisi Confectionery, Divisi Nestlé Profesional, Divisi Liquid Products, Divisi Pelayanan Penjualan, serta Divisi Global. Presiden direktur bersama masing – masing pimpinan divisi disebut sebagai Management Committee (Macom). dari uraian tersebut jelas bahwa Nestle terlalu banyak divisi di dalam struktur organisasinya.
Manajemen
+) PT Nestlé Indonesia sebagai salah satu produsen pangan terkemuka memberikan perhatian yang sangat serius terhadap masalah keamanan pangan dan produk yang dihasilkan. Dalam rangka pengelolaan masalah keamanan produk yang dihasilkan, PT Nestlé Indonesia, Kejayan Factory berencana mengimplementasikan standar ISO 22000. Saat ini sistem manajemen keamanan pangan yang diterapkan PT Nestlé Indonesia, Kejayan Factory dinamakan Food Safety Management system (FSMS),
yaitu sistem yang mengutamakan keamanan pangan, ketaatan terhadap peraturan,
 dan komitmen manajemen terhadap keamanan produk yang dihasilkan. Nestle menerapkan strategi manajemen kontrol sistem yang terdesentralisasi, denagn mendelegasikan otoritas pengambilan keputusan di masing-masing unit bisnis sehingga keputusan-keputusan yang diambil sesuai dengan kondisi di masing-masing negara. Untuk mengkoordinasikan seluruh unit bisnisnya di seluruh dunia maka dibutuhkan peranan sistem teknologi informasi yang bisa mengkoordinasikan seluruh aktivitas bisnis agar diperoleh competitive advantage. Memilih atau membangun strategi yang tepat bagi perusahaan pada suatu periode waktu menjadi kata kunci yang harus dilakukan oleh manajer Nestle. Strategi perusahaan disesuaikan dengan ukuran dan karakter perusahaan. Perusahaan seperti Nestle yang telah melakukan diversifikasi bisnis, pada umumnya memiliki dua tingkatan strategi: strategi unit bisnis (competitive strategy) yang menitik-beratkan pada upaya membangun keunggulan di setiap bidang usaha yang digeluti, dan strategi korporasi yang menentukan berbagai bisnis yang akan diusahakan termasuk pengelolaan keseluruhan portofolio bisnis perusahaan tersebut. Satu hal yang perlu dicermati, kompetisi terjadi pada level unit bisnis, perusahaan induk tidak terlibat langsung dalam persaingan. Strategi korporasi berpeluang sukses jika memberi perhatian utama pada pemeliharaan keunggulan tiap – tiap unit bisnis. Diversifikasi akan menambah biaya dan hambatan bagi unit bisnis yang sudah ada. Hambatan dan biaya tersembunyi (hidden costs) yang dibebankan kepada unit bisnis, secara terencana harus dapat dikurangi. Pemegang saham memiliki kesiapan untuk melakukan diversifikasi sendiri dengan memilih portofolio bisnis yang resiko dan return-nya sesuai dengan preferensi mereka. Hal ini menandakan strategi korporasi tidak dapat sukses kecuali ia dapat memberikan tambahan nilai bagi shareholders, dan industri di mana unit bisnis baru yang dibentuk memiliki struktur yang mendukung dihasilkannya return yang lebih tinggi dari biaya modal.
yaitu kuadran Expansion  (Growth) dimana strategi umum yang akan digunakan oleh perusahaan ini adalah Menjadikan setiap kekuatan untuk menghadapi setiap ancaman dengan menciptakan diversifikasi untuk menciptakan peluang.
         Sasaran adalah hal yang ingin dicapai oleh individu, grup, atau seluruh organisasi. Sasaran sering pula disebut tujuan. Sasaran memandu manajemen membuat keputusan dan membuat kriteria untuk mengukur suatu pekerjaan.
        Sasaran dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu sasaran yang dinyatakan (stated goals) dan sasaran riil. Stated goals adalah sasaran yang dinyatakan organisasi kepada masyarakat luas. Sasaran seperti ini dapat dilihat di piagam perusahaan, laporan tahunan, pengumuman humas, atau pernyataan publik yang dibuat oleh manajemen. Seringkali stated goals ini bertentangan dengan kenyataan yang ada dan dibuat hanya untuk memenuhi tuntutan stakeholder perusahaan. Sedangkan sasaran riil adalah sasaran yang benar-benar dinginkan oleh perusahaan. Sasaran riil hanya dapat diketahui dari tindakan-tindakan organisasi beserta anggotanya.
Contoh Sasaran Nestle :
       Nestle menerapkan strategi manajemen kontrol sistem yang terdesentralisasi, denagn mendelegasikan otoritas pengambilan keputusan di masing-masing unit bisnis sehingga keputusan-keputusan yang diambil sesuai dengan kondisi di masing-masing negara. Untuk mengkoordinasikan seluruh unit bisnisnya di seluruh dunia maka dibutuhkan peranan sistem  teknologi informasi yang bisa mengkoordinasikan seluruh aktivitas bisnis agar diperoleh competitive advantage. Memilih atau membangun strategi yang tepat bagi perusahaan pada suatu periode waktu menjadi kata kunci yang harus dilakukan oleh manajer Nestle. Strategi perusahaan disesuaikan dengan ukuran dan karakter perusahaan. Perusahaan seperti Nestle yang telah melakukan diversifikasi bisnis, pada umumnya memiliki dua tingkatan strategi: strategi unit bisnis (competitive strategy) yang menitik-beratkan pada upaya membangun keunggulan di setiap bidang usaha yang digeluti, dan strategi korporasi yang menentukan berbagai bisnis yang akan diusahakan termasuk pengelolaan keseluruhan portofolio bisnis perusahaan tersebut. Satu hal yang perlu dicermati, kompetisi terjadi pada level unit bisnis, perusahaan induk tidak terlibat langsung dalam persaingan. Strategi korporasi berpeluang sukses jika memberi perhatian utama pada pemeliharaan keunggulan tiap – tiap unit bisnis.
        Tujuan adalah mempunyai arti lebih spesifik ,merupakan pernyataan tentang apa yang ingin di capai organisasi dalam jangka waktu tertentu ,dapat ditentukan dasar pengukur untuk menilai pencapaian tujuan tujuan di gunakan untuk proses pengendalian manajemen.
Produk-produk Nestle dan strategi operasionalnya
Adapun produk-produk yang dihasilkan oleh Nestle adalah sebagai berikut :
1.    Aneka kembang gula dan coklat
Yang terkenal dengan permen “FOXS”. PT. Nestle Indonesia yang berfokus pada penghasilan kembang gula dan coklat terletak di kota Tangerang, Banten.
2.    Kopi dan Minuman
Salah satu produk kopi dan minuman Nestle yang terkenal di Indonesia adalah kopi dengan jenis “NESCAFE”. Untuk produksi kopi sendiri terletak di kota Lampung, Panjang Factory. Seperti yang kita ketahui bahwa komoditi kopi terbaik adalah salah satunya di kota Lampung.
Para penikmat kopi, kaum adam maupun hawa akan dimanjakan dengan hadirnya terobosan inovasi terbaru dari NESCAFÉ ini. Ya, berbicara di Jakarta (8/02/10), Arshad Chaudhry, Presiden Direktur PT Nestlé Indonesia mengatakan bahwa PT Nestlé Indonesia menghadirkan kopi NESCAFÉ ke standar kualitas baru dengan  sebuah terobosan inovasi pada teknologi pengolahan kopi, yaitu ERA – Enhanced Recovery Aroma. Lantas apa kelebihan ERA? “ERA bisa menghasilkan secangkir kopi yang lebih nikmat rasanya,” ujar Sebastien Joho, Business Executive Manager untuk Coffee & Beverages PT Nestlé Indonesia. Konsumen, lanjutnya, akan menikmati pengalaman minum kopi pada tingkat kualitas baru, dengan rasa yang lebih nikmat dan aroma yang lebih mantap. Hal ini tidak saja memuaskan konsumen setia NESCAFÉ, namun kami yakin dapat memenangkan hati para penikmat kopi lainnya”“. ERA merupakan sebuah teknologi yang dipatenkan dan dikembangkan oleh pusat pengembangan produk Nestlé di Swiss.
Sementara itu, Prof. Dr. Ir Deddy Muchtadi, MS dari Fakultas Teknologi Pangan Institut Pertanian Bogor mengemukakan bahwa rasa kopi dipengaruhi sebagian besar oleh aroma. “Aroma kopi kompleks dan sangat mudah menguap selama proses pengolahan. Aroma kopi yang biasa tercium di sejumlah kedai kopi sebenarnya “dilepaskan” dari biji kopi dan tidak dapat kita temukan lagi dalam secangkir kopi yang kita minum. Dengan teknologi ERA, aroma dan rasa kopi dapat dipertahankan secara signifikan,” ungkapnya.
Lebih lanjut dijelaskan bahwa teknologi ERA mampu “menangkap” aroma kopi yang menguap selama proses sangrai dan penggilingan, kemudian menyimpannya sampai akhir proses pengolahan, lalu memasukkan kembali aroma kopi tersebut sebelum kopi cair dirubah menjadi kopi bubuk. Pada kesempatan yang sama DR. Surip Mawardi, SU, dari peneliti dari Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia (ICCRI) mengatakan ERA sebagai sebuah terobosan teknologi yang memungkinkan menghasilkan yang terbaik dari biji kopi Indonesia.
3.    Nutrisi untuk anak
Dalam bidang ini, adalah salah satu sumber profit terbesar perusahaan Nestle. Hampir mencapai 40% dari seluruh jenis produk yang dihasilkan, adalah susu. Untuk produksi susu sendiri, Nestle mencari lokasi di Pasuruan, Jawa Timur, Kejayan Factory. Karena petani susu terbaik dan terbesar terletak di kota tersebut. Produk susu “DANCOW” pun menjadi pilihan sebagian besar masyarakat Indonesia, dibandingkan dengan produk susu lainnya.
           Dancow pun diproduksi dengan berbagai macam variasi, sesuai dengan permintaan pasar. Mulai dari untuk usia bayi, balita, anak-anak, remaja bahkan hingga ibu menyusui.
       Untuk strategi operasionalnya sendiri, mulai dari perencanaan hingga pemasarannya, Nestle menggunakan strategi line extension. Proses line extension yang terjadi pada Nestle DANCOW pertama-tama ialah melihat apakah perluasan lini tersebut sesuai dengan citra dari Nestle DANCOW itu sendiri yaitu sebagai expert dalam nutrisi khususnya dalam susu, dan sebagai partner orang tua. Langkah selanjutnya adalah melihat opportunity bagi Nestle DANCOW. Kemudian mencari tahu bagaimana rasa yang tepat untuk masyarakat Indonesia. Setelah itu harga juga harus diperhatikan agar sesuai dengan segmentasi yang ingin dituju. Langkah selanjutnya bagaimana dengan packaging produk perluasan lini tersebut. Dan yang terakhir bagaimana memasarkan produk perluasan lini tersebut agar sampai kepada segmentasi yang dituju. Nestle DANCOW melakukan strategi line extension agar dapat terus berkembang dan untuk terus memberikan apa yang konsumen inginkan. Selain agar bisnis DANCOW terus berkembang, strategi ini juga diharapkan dapat mempertahankan Nestle DANCOW sebagai market leader. Terakhir, berdasarkan hasil penelitian, Pemasaran yang dilakukan Nestle DANCOW terhadap produk lininya bermacam-macam seperti mengadakan kompetisi jingle, lalu caravan gizi DANCOW, hingga ke posyandu tergantung dengan segmentasi yang dituju oleh produk tersebut karena segmentasi dari produk-produk DANCOW berbeda-beda setiap sub-brandnya hal ini yang membuat Nestle DANCOW membedakan strategi pemasarannya ke tiap-tiap sub-brandnya. Jadi Nestle DANCOW terjun langsung ke segmen yang ingin dituju sesuai dengan sub-brandnya.
       Saat ini, Nestle memang terus meningkatkan investasinya dan memperluas pabrik maupun fasilitas bisnis lainnya di Asia Tenggara. Bahkan, dalam tiga tahun terakhir, kurang lebih Rp 5 triliun nilai investasi Nestle di kawasan ASEAN.
Khusus di Indonesia, Nestle akan menginvestasikan tambahan sekitar Rp 270 miliar tahun 2009 ini, menyusul investasi sebelumnya sebesar Rp 1,2 triliun untuk perluasan pabrik susu di Kejayan, Pasuruan.
       Dari kalangan Gabungan Koperasi Susu Indonesia (GKSI) Jatim diperoleh data bahwa Nestle telah menguasai pasar pasokan susu segar Jatim. Dari 950 ribu liter produksi susu segar Jatim Nestle mampu menyerap 532.000 liter per hari. Sementara PT Indolacto sekitar 45.000 liter, PT Greenfields Indonesia 35.000 liter, PKIS Sekar Tanjung 18.000 liter. Serapan susu Nestle sehari-hari dipasok sekitar 28 koperasi susu.
       Tterpisah H Koesnan, Direktur PKIS Sekar Tanjung menyebutkan, selain membuka peluang bagi peternak untuk mengembangkan peternakannya, penambahan kapasitas tampung yang dimiliki PT Nestle membuka peluang monopsoni pasar pasokan susu oleh Nestle menjadi semakin besar.
       ‘’Semakin banyak pabrik susu yang berkembang di Jatim dampaknya akan semakin baik untuk kehidupan petani susu di Jatim. Apalagi sekarang di Jatim ada gerakan pembibitan sapi perah untuk mengangkat derajat warga miskin,’’ tutur Ketua Koperasi Susu Nongkojajar.
4.    Makanan Pendamping ASI
Banyak jenis produk Nestle yang berupa makanan pendamping ASI, dan salah satu yang menjadi favorit konsumen Indonesia adalah nestle CERELAC.
5.    Sereal Sarapan
Nestle KOKO KRUNCH adalah salah satu produk makanan nestle yang mendapat perhatian besar konsumen Indonesia.
6.    Produk Kuliner
Bear Brand yang terkemas dalam satuan kaleng juga kini telah menjadi produk andalan nestle.
7.    Minuman Siap Minum
Minuman susu kaleng Milo adalah salah satu produk minuman siap minum nestle yang juga sudah mendapat perhatian masyarakat. Selain itu terdapat juga produk susu bantal yang diproduksi siap untuk diminum.
8.    Health Care
Nestle juga berinovasi dengan produk-produk untuk menjaga kesehatan maupun perawatan. Produk tersebut antara lain adalah :
·         Nutren Diabetes
·         Nutren Optimum
·         Nutren Fibre
·         Nutren Junior
·         Nestle Peptamen
·         Nestle peptamen Junior

·         3 strategy generic yang biasanya digunakan pleh perusahaan menurut Michael potter , yaitu :
·         Strategi cost leadership
·         Strategi pembedaan produk (differentiation)
·         Strategi focus
Strategi yang digunakan saat ini adalah strategy focus
       Strategi fokus digunakan untuk membangun keunggulan bersaing dalam suatu segmen pasar yang lebih sempit. Strategi jenis ini ditujukan untuk melayani kebutuhan konsumen yang jumlahnya relatif kecil dan dalam pengambilan keputusannya untuk membeli relatif tidak dipengaruhi oleh harga. Dalam pelaksanaannya – terutama pada perusahaan skala menengah dan besar –, strategi fokus diintegrasikan dengan salah satu dari dua strategi generik lainnya: strategi biaya rendah atau strategi pembedaan karakteristik produk. Strategi ini biasa digunakan oleh pemasok “niche market” (segmen khusus/khas dalam suatu pasar tertentu; disebut pula sebagai ceruk pasar) untuk memenuhi kebutuhan suatu produk — barang dan jasa — khusus.
         Syarat bagi penerapan strategi ini adalah adanya besaran pasar yang cukup (market size), terdapat potensi pertumbuhan yang baik, dan tidak terlalu diperhatikan oleh pesaing dalam rangka mencapai keberhasilannya (pesaing tidak tertarik untuk bergerak pada ceruk tersebut). Strategi ini akan menjadi lebih efektif jika konsumen membutuhkan suatu kekhasan tertentu yang tidak diminati oleh perusahaan pesaing. Biasanya perusahaan yang bergerak dengan strategi ini lebih berkonsentrasi pada suatu kelompok pasar tertentu (niche market), wilayah geografis tertentu, atau produk — barang atau jasa — tertentu dengan kemampuan memenuhi kebutuhan konsumen secara baik, excellent delivery.
Strategi Bisnis Unit
Langkah selanjutnya untuk pembahasan ini yaitu menentukan alternatif strategi bisnis unit berdasarkan letak posisi kuadran. berdasarkan pada diagram matrik swot diatas, PT. Nestle Indonesia, Tbk terletak pada posisi Kuadran I. Masing-masing jenis strategi perkembangan bisnis unit dapat digambarkan pada Diagram Matrik Strategi Umum berikut ini:

Diagram matriks


Posisi PT. Nestle Indonesia, Tbk terletak pada kuadran I dan menggunakan strategi umum Diversifikasi Konsentrik,yaitu Menambah produk-produk baru yang saling berhubungan untuk pasar yang samaPenjelasan alternatif strategi yang dipilih adalah sebagai berikut :
Prioritas
Selalu berinovasi dengan melihat kebutuhan pasar dan perkembangan gizi anak bangsa untuk membuat produk susu dari tinjauan dewasa ini masyarakat terutama Indonesia banyak yang kekurangan gizi para anak-anaknya, tetapi karena kebutuhan dan pendapatan yang kurang memadai yang menjadikan para masyarakat tidak bisa membelikan para anak-anak mereka susu, meskipun penting sekali untuk pertumbuhan anak. dan inovasi Nestle yang terbaru ini yaitu ingin menciptakan sebuah produk susu yang harganya terjangkau, tetapi manfaatnya hampir sama dengan susu yang mahal. Sehingga tujuannya agar kebutuhan akan asupan gizi para anak bangsa kedepanya dapat tercukupi.


Faktor Penentu Keberhasilan
·         Inovasi Produk Baru Nestle yang variatif dan beragam.
·         Tercapainya pemerataan kebutuhan gizi terutama di Indonesia.
·         Kualitas Pelayanan yang baik yang dibarengi dengan pertumbuhan jumlah pelanggan.
Output
Nestle sudah menyiapkan susu yang bisa di konsumsi setiap harinya oleh masyarakat karena kualitas dan harganya juga sanggat terjangkau. Dan memberikan banyak pengetahuan yang bisa didapat dengan mudah dan gratis lewat penyuluhan di desa dan iklan lainnya, yang tentunya di sertai dengan sampling produk.
Outcame
·         Meningkatnya Jumlah volume Penjualan
·         pengetahuan tentang gizi semakin merata
·         Tingkat Loyalitas Pelanggan semakin baik
Impact
Citra Perusahaan yang semakin baik di mata pelanggan
Meningkatnya laba perusahaan

Kelebihan dan kekurangan perusahaan Nestle:

Kelebihan :
– Nestle adalah sebagai perusahaan pelopor produsen susu formula di dunia.
– Nestle sebagai produsen susu formula terbesar di dunia.
– Nestle adalah perusahaan yang selalu ingin berupaya mengembangkan diri dan salah satu upayanya dengan strategi pemasaran melalui promosi kampanye besar-besaran.
Kekurangan :
– Penyusutan pasar merupakan pukulan berat untuk produsen susu formula salah satunya nestle.
– Strategi promosi melalui kampanye yang ditempuh oleh nestle mengabaikan etika promosi, dan ini bertentangan dengan penelitian kesehatan tentang keunggulan asi dibanding susu formula.

Daftar Pustaka
4.      http://ani-ekonomi-2010.mhs.narotama.ac.id/2013/04/17/analisis-swot-pt-nestle-indonesia/

Happy Apple