Sabtu, 26 Desember 2015

"PEMERIKSAAN AUDIT TERHADAP PERUSAHAAN PETRAL"

Jakarta -PT Pertamina (Persero) memilih auditor asal Australia, Kordamenta, dalam audit Pertamina Energy Trading Ltd. (Petral). Banyak pihak bertanya mengapa perusahaan migas pelat merah itu tidak memakai Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

Sekretaris Perusahaan Pertamina Wisnuntoro mengungkapkan, proses audit yang dilakukan auditor asing tersebut berbeda dengan audit dari BPK. Pemilihan auditor dilakukan dengan seleksi yang ketat.

"Auditor yang kita tunjuk sudah sesuai dengan saat tender. Ada 6 peserta yang ikut, dan akhirnya kita pilih Kordamenta, dan (audit) yang dilakukan BPK dengan Kordamenta itu berbeda," ungkap Wisnuntoro dalam diskusi Energi Kita di Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Minggu (15/11/2015).

Ia menuturkan, BPK hanya melakukan audit pada laporan keuangan, operasi, dan transaksi. Sementara, auditor yang disewa Pertamina diharuskan melakukan audit forensik, atau audit menyeluruh untuk menemukan kejanggalan dalam proses pengadaan minyak.

"Audit forensik itu beda, yang dilakukan BPK itu operasional, keuangan, dan transaksional. Memang dari BPK ada temuan kecil, tapi dengan audit forensik untuk gali hal-hal yang di luar sistem, seperti komunikasi atau email antara karyawan dan vendor selama tender. Jadi secara hasil pun beda," tegas Wisnuntoro.

Wisnuntoro melanjutkan, tidak dilibatkannya BPK dalam audit Petral juga sesuai dengan arahan dari Tim Reformasi Tata Kelola Migas yang dibentuk pemerintah.

"Ini juga wujud intervensi pemerintah. Saat direksi Pertamina baru terbentuk, ada niat melakukan perubahan pada pengadaan minyak perusahaan. Dan penunjukan auditor forensik itu rekomendasi dari tim, bahkan tim mensyaratkan hanya 1 tahun masa yang diaudit, kita minta tambah 3 tahun dari tahun 2012," pungkasnya.

Di kesempatan yang sama, Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Satya Widya Yudha mengungkapkan, dirinya mendukung penuh langkah Pertamina menggunakan auditor independen untuk menyelidiki kejanggalan dalam proses tender BBM di Petral. Pasalnya, audit proses tender BBM sebelumnya dari BPK malah dinyatakan wajar.

"Yang sekarang disajikan ke publik itu ada 2 hasil audit, forensik dan audit BPK. Itu jelas sekali dalam laporannya BPK tidak ada masalah. Sementara adanya audit forensik menyatakan ada kesalahan beberapa hal, ini kan aneh," kata Satya.

Dengan hasil audit BPK yang menyatakan tidak ada masalah, menurut Satya, hal ini justru menimbulkan keanehan karena hasil audit yang berbeda.

"Jangan audit hanya untuk motif politik. Jangan sampai ada kesan bahwa Kordamenta independen, tapi yang bayar Pertamina jadi beda. Hasil audit BPK tidak sedetail audit forensik," kata politisi Partai Golkar tersebut.
(ang/ang) 

Mereview Kasus Petral
1.      KAP yang mengaudit          
·         PT Pertamina (Persero) memilih auditor asal Australia, Kordamenta, dalam audit Pertamina Energy Trading Ltd. (Petral). Banyak pihak bertanya mengapa perusahaan migas pelat merah itu tidak memakai Badan Pemeriksa  Keuangan(BPK).
Sekretaris Perusahaan Pertamina Wisnuntoro mengungkapkan, proses audit yang dilakukan auditor asing tersebut berbeda dengan audit dari BPK. Pemilihan auditor dilakukan dengan seleksi yang ketat. Ada 6 peserta yang ikut, dan akhirnya kita pilih Kordamenta, dan (audit) yang dilakukan BPK dengan Kordamenta itu berbeda," ungkap Wisnuntoro dalam diskusi Energi Kita di Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Minggu (15/11/2015). . Saat direksi Pertamina baru terbentuk, ada niat melakukan perubahan pada pengadaan minyak perusahaan. Dan penunjukan auditor forensik itu rekomendasi dari tim, bahkan tim mensyaratkan hanya 1 tahun masa yang diaudit, kita minta tambah 3 tahun dari tahun 2012.

2.      Jenis Audit yang dilakukan oleh KAP
·         Audit Forensik adalah audit yang dilakukan untuk mendeteksi sebuah kecurangan atau kemungkinan resiko yang bisa saja terjadi fraund di dalam maupun diluar sistem secara komperehensif.

3.      Prosedur Audit yang dilakukan oleh KAP
·         Identifikasi Masalah : auditor harus melakukan pemahaman yang awal dari kasus yang akan di bahas. Pemahaman tersebut untuk menjelaskan analisa & spesifikasi ruang lingkup sehingga audit dapat dilakukan secara tepat sasaran.
·         Pembicaraan Dengan Klien :  Auditor akan melakukan pembahasan bersama klien terkait dengan ruang lingkup kasusnya, kriteria, metodelogi audit, limitasi, & jangka waktu.
·         Pemeriksaan Pendahuluan :  Auditor melakukan pengumpulan data dengan menggunakan 5W + 2H (Who, Where, Why, How, How much). Investigasi dapat dilakukan apabila sudah terpenuhi 4W +1H.
·         Pengembangan Rencana dan Pemeriksaan : Auditor akan menyusun sebuah dokumentasi kasus yang dihadapi, tujuan audit, prosedur pelaksanaan audit, serta tugas individu dalam tim.
·         Pemeriksaan Lanjutan : Auditor akan menjalankan teknik audit guna mengidentifikasi secara meyakinkan adanya fraud & pelaku fraud tersebut.
·         Penyusunan Laporan : Pada tahap akhir, auditor akan melakukan penyusunan berupa hasil Audit Forensic. Dalam laporan ini ada 3 poin yang harus diungkapkan yaitu : Kondisi (kondisi yang terjadi sebenarnya), Kriteria (standar patokan dalam pelaksanaan kegiatan).

4.      Kesimpulan : KAP Kordamentha telah melakukan audit dengan baik & telah melakukan proses audit tidak memihak pada satu pihak manapun hanya berdasarkan standar kompetensi profesionalnya sesuai dengan Aturan Etika Akuntan Publik No. 100 (Independensi, Integritas, Objektif) dan 201 (standar umum). Peraturan 101 –Independensi, seorang anggota yang berpraktik untuk perusahaan pabrik harus independen dalam pelaksanaan jasa profesionalnya sebagaimana diisyaratkan oleh standar yang dirumuskan lembaga yang dibentuk oleh dewan.

5.      Temuan KAP
·         Pegawai setingkat dengan manajer bekerjasama dengan pihak luar dan membuat harga minyak dan BBM  yang dibeli menjadi lebih mahal.
·         Adanya pihak ketiga (badan usaha) diluar bagian manajemen Petral dan Pertamina ikut campur dalam proses pengadaan dan jual beli minyak mentah maupun BBM, mulai dari mengatur tender dengan harga perhitungan sendiri, menggunakan instrument karyawan dan manajemen Petral saat melancarkan aksi. Akibatnya Petral dan Pertamina tidak mendapatkan harga yang optimal dan terbaik ketika melakukan pengadaan
·         Ada pegawai Pertamina yang tidak kooperatif dalam mendukung proses audit forensik kegiatan bisnis Petral selama periode 1 Januari 2015 - 31 Mei 2015
·         Pihak ketiga (jaringan mafia) minyak dan gas (migas) menguasai kontrak suplai minyak senilai US$ 18 miliar atau sekitar Rp 250 triliun selama periode 2012-2014.
Sumber :
http://tutipuspitasari00.blogspot.co.id/


Senin, 06 April 2015

BLOK STYLE



 
BRIDGESTONES INTERNATIONAL CORPORATION
17 International Boulevard
New York NY 12007

  Ref : LA/LL/2                                                                       2scd April, 2015
  Our ref : GT/SB/16
  Mr. William Reed
  Purchase Manager
  261 Jln. Mahkota Raya 
  Jakarta 12001, Indonesia
 
  Dear Mr. William,

  Thank you for your letter of 26 March, inquiring about our latest catalogue, price-list
  and terms of payment.
 
  We have pleasure in enclosing our latest catalogue, price-list and terms of payment
   together with samples of our promotical gifts.

  We hope you will find our prices and terms satisfactory and look forward to receiving
  your trial order.


                                                                                                            Your sincerely



                                                                                                            Richard T. Mann 
                                                                                                            Marketing Manager

  Enc. 3
 


NAMA  : Puspita Ratna Dewi
KELAS : 3EB25
NPM      : 25212742

FULL BOLCK STYLE



 
CAMBRIDGE ELECTRONIC CORPORATION
231 Blackmore Street
New York NY 20011 USA

  Ref : DT/NN/12
  7 Mei, 2015
  Messrs. Johnson Smith & Carlson Ltd
  16 Fifth Avenue Street
  Los Angeles, LA
 
  Dear Sirs,

  You will remembr that we went to some trouble to meet your delivery date and
  we are sure that you would not wish to inconvenience us by delaying your
  payment.
  We have to remind you that account for televisions ordered on 12 February has
  not yet been paid. Discount can not now be allowed.
  A copy of the statement is enclosed and we shall be glad to receive your cheque
  by return.


  Your Faithfully



   Lonathan R. Smith
 
   Enc. 1



NAMA  : Puspita Ratna Dewi
KELAS : 3EB25
NPM      : 25212742

Selasa, 13 Januari 2015

MENGANALISIS PEDAGANG KAKI LIMA DARI SEGI PENJUALAN DENGAN MENGGUNAKAN TEORI EKONOMI MIKRO”



Nama :Puspita Ratna Dewi
Kelas   : 3EB25
Npm : 25212742

JUDUL : “MENGANALISIS PEDAGANG KAKI LIMA DARI SEGI PENJUALAN DENGAN MENGGUNAKAN TEORI EKONOMI MIKRO”
            PENDAHUUAN
1.1            Latar Belakang
Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan menciptakan kemakmuran. Inti dari masalah ekonomi adalah adanya ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas sebagai alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas.
Kata “ekonomi” sendiri berasal dari kata Yunani, yakni (oikos) yang berarti “keluarga, rumah tangga” dan (nomos), atau “peraturan, aturan, hukum,” dan secara garis besar diartikan sebagai “aturan rumah tangga” atau “manajemen rumah tangga.” Secara umum, subyek dalam ekonomi dapat dibagi dengan beberapa cara, yang paling terkenal adalah Mikroekonomi vs Makroekonomi.
Beberapa orang menganggap bahwa ilmu ekonomi dimulai dan diakhiri dengan hukum permintaan dan penawaran. Akan tetapi hukum yang dikenal dengan hukum penawaran dan permintaan memang merupakan bagian yang terpenting dalam pemahaman kita mengenai sistem pasar.
Pertama kita perlu mengetahui apa saja yang mempengaruhi penawaran komoditi tertentu berikutnya baru kita dapat melihat bagaimana penawaran bersama-sama menentukan harga serta bagaimana sistem harga itu secara keseluruhan memungkinkan sistem perekonomian bereaksi terhadap perubahan penawaran. Penawaran membantu kita dalam memahami keberhasilan sistem harga dan juga kegagalannya.
Ekonomi mikro yaitu pengetahuan yang pelajari aktivitas-aktivitas perekonomian yang berbentuk bagian terkecil, yang memusatkan perhatiannya pada persoalan bagaimana customer bakal membagikan pendapatannya yang terbatas pada beragam jenis barang serta layanan yang diperlukan, untuk beroleh kenikmatan maksimum.
Unit Kegiatan Ekonomi Mikro
Kegiatan unit-unit ekonomi yang dikaji dalam ekonomi mikro salah satunya seperti berikut.
a. Mendalami bagaimana tingkah laku seorang untuk customer, untuk yang memiliki sumber-sumber ekonomi serta untuk produsen.
b. Mendalami bagaimana arus rotasi barang serta layanan dimulai dari produsen hingga pada customer.
c. Mendalami bagaimana harga-harga barang serta layanan itu bisa terbentuk.
d. Mendalami bagaimana produsen dalam memastikan tingkat produksi supaya terwujud keuntungan yang maksimum.
e. Mendalami bagaimana customer atau mungkin rumah tangga membagikan pendapatannya yang sangatlah terbatas untuk barang serta layanan yang diperlukan hingga terwujud kenikmatan maksimum.
Dalam teori ekonomi mikro berasumsi bahwasanya faktor produksi (alam, tenaga kerja, modal, serta entrepreneur) yang dipunyai oleh orang-orang sifatnya terbatas, sedang hasrat manusia tak terbatas. Karenanya orang-orang mesti bisa pilih aktivitas ekonomi, yang mencakup aktivitas dalam menghasilkan, menyalurkan, serta memakai barang ataupun layanan.
Adapun tiga persoalan pokok ekonomi moderen, yakni seperti berikut.
  • What, berarti apa serta berapakah banyak barang serta layanan bisa diproduksikan.
  • How, berarti bagaimana langkahnya menghasilkan barang serta layanan yang diperlukan.
  • For Whom, berarti untuk siapa barang serta layanan diproduksikan.
Dengan cara ringkas ruangan lingkup yang dipelajari dalam pengetahuan ekonomi mikro mencakup beberapa hal di bawah ini.
  1. Keinginan, penawaran, serta keseimbangan harga pasar.
  2. Elastisitas keinginan serta elastisitas penawaran.
  3. Teori tingkah laku customer.
  4. Teori produksi, cost produksi, penerimaan produsen, serta laba.
  5. Pasar persaingan sempurna.
  6. Pasar monopoli.
  7. Pasar oligopoli.
  8. Pasar persaingan monopolistik.
  9. Keinginan bakal input.
  10. Mekanisme harga serta distribusi pendapatan.
1.2            Tujuan

Ø  Untuk Mengetahui Pengertian Penawaran
Ø  Untuk mengetahui Bunyi Hukum Penawaran
Ø  Untuk mengetahui Fungsi Penawaran
Ø  Untuk mengetahui Faktor-faktorMempengaruhi Penawaran
Ø Untuk mengetahui Kurva Penawaran & Elastisitas

1.3            Manfaat

Ø  Untuk mengetahui peranan UKM terhadap pertumbuhan/perekonomian diindonesia.
Ø  Untuk mengetahui Jenis-jenis usaha kecil
Ø  Untuk mengetahui permasalahanyangdihadapi oleh usaha kecil menengah

Sumber & Referensi :


Happy Apple