NAMA : Puspita Ratna Dewi (25212742)
KELAS : 1EB20
TUGAS : Perekonomian Indonesia (SoftSkill)
JUDUL :
Harga Mahal, Konsumsi Daging Sapi Merosot
Dosen : S. TIWI ANGGRAENI
Harga Mahal, Konsumsi Daging Sapi Merosot
PENDAHULUAN
Alhamdulillah berkat rahmat dan hidayah dari Allah SWT akhirnya
saya dapat menyelesaikan tugas ini dengan tujuan antara lain sebagai
tanggungjawab atas tugas yang telah di berikan dosen dan sebagai sumber
tambahan pembelajaran. Saya menyadari bahwa sebagai manusia yang memiliki
keterbatasan, tentu tugas tulisan ini tidak luput dari kekurangan.
Mudah-mudahan tugas tulisan ini dapat diterima dengan baik oleh dosen saya,
saya senantiasa mengharapkan tugas saya ini dapat bermanfaat dan menjadi
pembelajaran sendiri untuk saya agar lebih memahami dan lebih mengamati lingkungan
sekitar. Tulisan saya ini berjudul Harga
Mahal, Konsumsi Daging Sapi Merosot.
Dan yang melatarbelakangi saya mengambil judul
ini karena saya tau bahwa saat ini harga daging sapi di pasaran sangatlah mahal
dan itulah yang memyebabkan banyak oknum-oknum yang tidak bertanggng jawab yang
dengan curangnya mencapurkan bahan baku yang tidak layang untuk di konsumsi
oleh masyarakat demi keuntungan semata dan tidak hanya itu hal ini sangat
merugikan pedagang pedagang daging sapi di pasaran sehingga mereka kehilangan
konsumennya yang seharusnya mereka memiliki beberapa konsumen tetap tetapi
karena melonjaknya harga daging menjadi menurun peminatnya dan itu pun ang di
alami oleh para ibu-ibu rumah tangga dan menjadika para peternak sapi
berhati-hati dalam menjual sapinya agar tidak di tipu oleh para pedagang, di
dalam tulisan ni saya akan membahas tentang hal ini semoga apa yang saya tulis
dapat bermanfaat..
ISI
Harga
Mahal, Konsumsi Daging Sapi Merosot
Harga daging sapi saat
iniyang berkisar RP. 80.000 per kg di Kota Surabaya, Jawa Timur, mendorong ibu
rumah tangga dan penjual bakso beralih ke daging ayam. Pembelian daging sapi
pun menurun drastis, membuat pedagang daging sapi di pasar tradisional dan
pedagang keiling mengurangi persediaan. Setiap harinya daging sapi yang
disediakan maksimal sebesar 2 kilogram dan di bungkus masing-masingsebesar 100
gram. Pedagang sayur itu mengatakan bahwa proporsi daging sapi memang
diminimalisasi karena peternakan ini menjadi sasaran pencuri “paling sering
raibnya daging sapi yang sudah di dalam plastik. Apalagi sedang mahal seperti
sekarang kalau tidak di pesan, malah saya tidak jual”. Para ibu rumah tangga
pun mengatakan bahwa daging ayam juga mahal tetapi lebih terjangkau, ayam
kampung RP. 46.000 per kilogram dan menurut para pedagang yang ada di surabaya
mengatakan bahwa harga daging sapi pada kisaran RP. 60.000 hingga RP. 70.000
per kilogram, pedagang bakso tidak mengurangi jatah 5 kilogram daging sapi per hari.
Kini penjual bakso mengurangi daging
sapi hingga 50%. “Ada pedagang bakso sebelumnya beli daging sapi 5 kilogram
perhari, kini tinggal 2 kilogram, bahkan yang biasanya beli 2 kg malah hanya
500 gram. Alasannya harga terlalu mahal, sementara kalau menaikkan harga juga,
seporsi bakso dari RP. 5.000 ke RP. 5.500 saja”.
Kondisi harga daging
sapi yang mahal disiasati dengan cara mencampur daging ayam serta menambah
proporsi tepung terigu. Harga daging ayam lebih murah sehingga bakso di campur
dengan daging ayam agar harga jual tidak di ubah secara signifikan. Sementara
itu pedagang sapi lokal menuduh kenaikan harga daging sapi disebabkan permainan
yang akan menguntungkan pedagang impor. Anehnya harga daging sapi dipasaran
meningkat hingga harga RP. 80.000- RP. 90.00, tetapi harga daging sapi di
pedagang lokal sangat murah. Akibatnya, peternak sapi tidak mau lagi melepas
sapinya ke pedagang dengan harga murah. Peternak saat itu terkecoh sehingga
tidak lagi menjual sapinya dengan harga yang sangat murah . hal ini sangat
menunjukan keanehan karena adanya oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab yang
dengan mudahnya masuk ke pasaran untuk menaikkan harga jual daging sapi. Dan
sebenarnya indonesia sendiri pun mampu menghasilkan banyak daging sapi melalui
peternak-peternak agar daging sapi yang di hasilkan memenuhi kualitas yang di
inginkan oleh konsumen di luar sana. Tetapi karena negara indonesia ini sendiri
tidak atau jarang mengkonsumsi sumberdaya dari dalam negri sehingga para
konsumen di pasaran terbiasa dengan barang-barang dari hasil impor. Bahkan
tidak hanya daging sapi saja banyak sekali yang di konsumsi oleh masyarakat
indonesia dengan mengkonsumsi bahan dan barang- barang dari luar negri
sedangkan barang dan bahan-bahan yang di hasilkan dari dalam negri di ekspor ke
luar negri agar menguntungkan dan menjadi devisa negara.
Seharusnya pemerintah
bekerja sama dan berbaur kepada masyarakat agar masyarakat mau membantu
pemerintah dan begitu pun sebaliknya sehingga terjadilah timbal balik dan
saling menguntungkan pedagang- pedagang kecil. Dan hal itu akan membiasakan
para masyarakat untuk memiliki jiwa sayang kepada hasil dan produk buatan
indonesia. Sehingga para pedagang-pedagang kecil seperti bakso pun ikut
merasakan manfaatnya. Adanya kecurangan yang di bat oleh pedagang bakso ya
karna kelonjakan harga bahan baku itu sendiri ya itu daging sapi, malah
sekarang banyak beredar bakso berhahan dasar daging tikus atau daging sapi dan
daging ayam yang sudah membusuk. Kenapa hal itu muncul ya karena itu harga bahan
baku yang mereka butuhkn melonjak naik terkadang daging sapi jika sudah mulai
memasuki bulan puasa sampai lebaran harganya bisa naik menjadi 10 kali lipat
dan itu semakin membingungkan para ibu-ibu rumah tangga dan harus memutar otak
agar apa yang di beli sesuai dengan kebutuhannya. Dan kita harus waspada dan
harus sadar betul dalam memilih bakso agar kita tidak salah dan agar mencegah
keluarga kita mengkonsumsi makanan yang tidak seharusnya. Dan baru-baru ini
beredar pula bakso yang di campur oleh bahan formalin agar bakso tersebut awet
dan hal itulah yang menjadi keuntungan pada pedagang di pasaran .
PENUTUP
KESIMPULAN
Kesimpulan yang saya ambil dari tulisan saya yaitu
meonjaknya harga daging dipasaran menyebabkan para pedagang bakso berpikir dua
kali untuk membeli daging sapi karena melonjaknya agar daging sapi tersebut
para pedagang bakso banyak yang mensiasatinya dengan mengganti daging sapi
menjadi daging ayam agar mereka tidak merasa di rugikan dan mereka pun
menabahkan tepung terigu dan mengurangi jumlah daging sapi yang digunakan ...
DAFTAR
PUSTAKA
Sumber
: Koran Kompas Selasa, 12 Februari 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar