Selasa, 04 Desember 2012

TUGAS MINGGU 8-9



1.Apa yang dimaksud dengan nilai waktu uang dan buatlah 1 contoh perhitungan tentang nilai waktu uang sekarang/ saat ini dan uang yang akan datang !
Nilai waktu uang
Konsep ini adalah konsep yang memperhatikan waktu dalam menghitung nilai uang. Artinya uang yang dimiliki seseorang pada hari ini tidak akan sama nilainya dengan satu tahun yang akan datang. Konsep Time of Value ini sangat berkaitan dengan CAPITAL BUDGETING.
1. Nilai yang akan datang                      
Future value (terminal value) adalah nilai uang yang akan datang dari satu jumlah uang atau suatu seri pembayaran pada waktu sekarang, yg dievaluasi dengan suatu tingkat bunga tertentu.
FV = P0+ SI= P0+ P0(i)(n)
2. Nilai Sekarang (Present Value)
Nilai sekarang dari jumlah yang diperoleh di masa mendatang atau sering pula disebut dengan present value adalah nilai sejumlah uang yang saat ini dapat dibungakan untuk memperoleh jumlah yang lebih besar di masa mendatang. Misalkan P adalah nilai sekarang dari uang sebanyak A pada t tahun yang akan datang. Bila kemudian diumpamakan tingkat bunga adalah r, maka bunga yang dapat diperoleh dari P rupiah adalah :
I = P.r.t
dan uang setelah t tahun menjadi :
P + P.r.t = P(1+rt)
Karena A adalah nilai uang sebanyak P pada t tahun mendaang, maka
P(1+rt) = A
atau
P = A/I + rt
Contoh :
Setahun lagi rudi akan menerima uang sebanyak Rp. 10.000,-. Berapakah nilai sekarang uang tersebut jika tingkat bunga adalah 13 % setahun?
Dalam masalh ini, A = 10.000,-. r = 0,13 dan t = 1
P = 10.000/ 1 + (0,13)(1)
= 8849,56
Menghitung nilai pada waktu sekarang jumlah uang yang baru akan dimiliki beberapa waktu kemudian
PV = FV / (1+i)n
Istilah yang digunakan :
Pv = Present Value (Nilai Sekarang)
Fv = Future Value (Nilai yang akan datang)
I = Bunga (i = interest / suku bunga)
n = tahun ke-
An = Anuity
SI = Simple interest dalam rupiah
P0 = pokok/jumlah uang yg dipinjam/dipinjamkan pada periode waktu
3. Anuitas
Anuitas adalah suatu rangkaian penerimaan atau pembayaran tetap yang dilakukan secara berkala pada jangka waktu tertentu. Selain itu anuitas juga diartikan sebagai kontrak di mana perusahaan asuransi memberikan pembayaran secara berkala sebagai imbalan premi yang telah Anda bayar. Contohnya adalah bunga yang diterima dari obligasi atau dividen tunai dari suatu saham preferen.
Ada dua jenis anuitas:
1) Anuitas biasa (ordinary) adalah anuitas yang pembayaran atau penerimaannya terjadi pada akhir periode
2) Anuitas jatuh tempo (due) adalah anuitas yang pembayaran atau penerimaannya dilakukan di awal periode.
3) Nilai Sekarang Anuitas (Present Value Annuity)
Nilai Sekarang Anuitas adalah nilai hari ini dari pembayaran sejumlah dana tertentu yang dilakukan secara teratur selama waktu yang telah ditentukan. Dengan kata lain, jumlah yang harus anda tabung dengan tingkat bunga tertentu untuk mandapatkan sejumlah dana tertentu secara teratur dalam jangka waktu tertentu.
4) Anuitas Abadi
Anuitas abadi adalah serangkaian pembayaran yang sama jumlahnya dan diharapkan akanberlangsung terus menerus.
PV (Anuitas Abadi) = Pembayaran = PMT
Tingkat suku bunga i
Obligasi terusan adalah sebuah obligasi terbitan pemerintah inggris untuk mengkonsolidasikan utang-utang masa lalu, dengan kata lain consol adalah obligasi terusan.
5) Pinjaman yang Diamortisasi
Salah satu penerapan penting dari bunga majemuk adalah pinjaman yang dibayarkan secara dicicil selama waktu tertentu. Termasuk di dalamnya adalah kredit mobil, kredit kepemilikan rumah, kredit pendidikan, dan pinjaman-pinjaman bisnis lainnya selain pinjaman jangka waktu sangat pendek dan obligasi jangka panjang. Jika suatu pinjaman akan dibayarkan dalam periode yang sama panjangnya (bulanan, kuartalan, atau tahunan), maka pinjaman ini disebut juga sebagai pinjaman yang diamortisasi (amortized loan).
Metode Nilai Sekarang. Kini bersih (Net Present Value = NPV)
Metode ini memperhatikan nilai waktu terhadap uang menggunakan suku bunga diskonto yang akan memperbaruhi atau arus dari uangnya. Dengan metode ini maka proyeksi nilai waktu dari uang akan diukur dengan fkator pembanding nilai bunga diskonto yang berlaku sehingga mempengruhi total keuntungan . Net Present Value dapat dihitung dari selisih nilai proyek pada awal tahun dengan total keuntungan dari tiap tahun yang dinilai-uangkan ke tahun awal dengan tingkat bunga diskonto tertentu. Pada dasarnya metode merupakan suatu gambaran jumlah keutnungan usaha sepanjang waktu tertentu yang diproyeksikan pada kondisi saat ini.
ntuk lebih jelas ada baiknya dilihat dengan contoh perhitungan dibawah ini.
Suatu proyek dengan dengan investasi sebesar Rp. 7,000 juta dan tingkat bunga yang relevan sebesar 18%. Proyek ini diharapkan akan menghasilkan nilai sebesar Rp. 9,000 juta. Maka berapakah besarnya net present value yang akan dihasilkan?
PVpenerimaan = 9.000 / ( 1 + 0.18 )1 = Rp. 7,627 juta
PVinvestasi = 7.000 / ( 1 + 0.18 )0 = Rp. 7,000 juta
Maka Net Present Value yang dihasilkan adalah
NPV = PVinvestasi + PVpenerimaan
NPV = 7,000 + 7,627 = Rp. 627 juta
Sehingga didapatlah rumus sebagai berikut:
NPV = Ao + (A1 / (1 + r))
dimana, Ao = nilai awal investasi; A1 = nilai penerimaan dari investasi; r = tingkat suku bunga yang relevan.
Berkaitan dengan investasi (modal) yang akan ditanamkan, maka diperlukan pedoman untuk dapat dengan bijak menilai investasi tersebut. Dan pedoman tersebut yang dapat dipakai sebagai panduan adalah:
§ Terima investasi yang diharapkan bilamana memberikan NPV positif.
§ Terima investasi yang memberikan IRR yang lebih besar daripada tingkat keuntungan yang diisyaratkan.
Tentu saja penyajian konsep ini berlaku bilamana kondisi pasar uang dan pasar modal yang sempurna dengan catatan:
§ Tingkat suku bunga yang ada adalah stabil dan sama, tidak berfluktuatif.
§ Tidak adanya pihak yang dominan untuk mempengaruhi pasar.
§ Kondisi diluar transaksi keuangan yang ada adalah stabil.
Net Present Value atau biasa disingkat dengan NPV adalah merupakan kombinasi pengertian present value penerimaan dengan present value pengeluaran.
Untuk lebih jelas ada baiknya dilihat dengan contoh perhitungan dibawah ini.
Suatu proyek dengan dengan investasi sebesar Rp. 7,000 juta dan tingkat bunga yang relevan sebesar 18%. Proyek ini diharapkan akan menghasilkan nilai sebesar Rp. 9,000 juta. Maka berapakah besarnya net present value yang akan dihasilkan?
Berkaitan dengan investasi (modal) yang akan ditanamkan, maka diperlukan pedoman untuk dapat dengan bijak menilai investasi tersebut. Dan pedoman tersebut yang dapat dipakai sebagai panduan adalah:
§ Terima investasi yang diharapkan bilamana memberikan NPV positif.
§ Terima investasi yang memberikan IRR yang lebih besar daripada tingkat keuntungan yang diisyaratkan.
Tentu saja penyajian konsep ini berlaku bilamana kondisi pasar uang dan pasar modal yang sempurna dengan catatan:
§ Tingkat suku bunga yang ada adalah stabil dan sama, tidak berfluktuatif.
§ Tidak adanya pihak yang dominan untuk mempengaruhi pasar.
§ Kondisi diluar transaksi keuangan yang ada adalah stabil.
Future Value (FV) digunakan untuk menghitung nilai investasi yang akan datang berdasarkan tingkat suku bunga dan angsuran yang tetap selama periode tertentu. Untuk menghitung FV bisa menggunakan fungsi fv() yang ada dimicrosoft excel. Ada lima parameter yang ada dalam fungsi fv(), yaitu :
· Rate, tingkat suku bunga pada periode tertentu bisa per bulan ataupun per tahun.
· Nper, jumlah angsuran yang dilakukan
· Pmt, besar angsuran yang dibayarkan.
· Pv, nilai saat ini yang akan dihitung nilai akan datangnya.
· Type, jika bernilai 1 pembayaran dilakukan diawal periode, jika bernilai 0 pembayaran dilakukan diakhir periode.
Contoh 1:
Biaya masuk perguruan tinggi saat ini adalah Rp50.000.000, berapa biaya masuk perguruan tinggi 20 tahun yang akan datang, dengan asumsi pemerintah mampu mempertahankan inflasi satu digit, misal 8% per tahun, dengan menggunakan fungsi fv(), masukkan nilai untuk parameter-parameter yang ada sebagai berikut :
· Rate = 8%
· Nper = 20
· Pmt = 0, tidak ada angsuran yang dikeluarkan tiap tahunnya
· Pv = -50000000, minus sebagai tanda cashflow bahwa kita mengeluarkan uang
· Type = 0
Dari masukan diatas maka akan didapat nilai 233,047,857.19
Contoh 2:
Setiap bulan kita menabung dibank sebesar 250.000, saldo awal tabungan kita adalah 10.000.000, bunga bank pertahun 6%, dengan asumsi tidak ada potongan bunga dan biaya administrasi, berapa uang yang akan kita dapat 20 tahun yang akan datang?, dengan menggunakan fungsi fv(), masukkan nilai untuk parameter-parameter yang ada sebagai berikut :
· Rate = 6%/12, dibagi 12 karena angsuran 250.000 dilakukan perbulan
· Nper = 20×12 = 240, dikali 12 karena angsuran dilakukan per bulan
· Pmt = -250000, nilai yang ditabungkan setiap bulan, minus sebagai tanda cashflow kita mengeluarkan uang
· Pv = -50000000, minus sebagai tanda cashflow bahwa kita mengeluarkan uang
· Type = 0
Dari masukan diatas maka akan didapat nilai 148,612,268.55
Yang perlu diperhatikan dalam penggunakan fungsi fv() adalah satuan untuk parameter rate, nper dan pmt haruslah sama, jika satuannya bulan maka harus bulan semua, jika ada yang bersatuan tahun maka harus dikonversi ke satuan bulan.
Present Value digunakan untuk untuk mengetahui nilai investasi sekarang dari suatu nilai dimasa datang. Untuk menghitung PV bisa menggunakan fungsi pv() yang ada dimicrosoft excel. Ada lima parameter yang ada dalam fungsi pv(), yaitu :
· Rate, tingkat suku bunga pada periode tertentu bisa per bulan ataupun per tahun.
· Nper, jumlah angsuran yang dilakukan.
· Pmt, besar angsuran yang dibayarkan.
· Fv, nilai akan datang yang akan dihitung nilai sekarangnya.
· Type, jika bernilai 1 pembayaran dilakukan diawal periode, jika bernilai 0 pembayaran dilakukan diakhir periode.
Contoh :
Saat pensiun 25 tahun lagi saya ingin punya uang 1.000.000.000, berapakah nilai uang 1.000.000.000 saat ini, dengan asumsi pemerintah mampu mempertahankan inflasi satu digit, misal 8% per tahun, dengan menggunakan fungsi pv() masukkan nilai untuk parameter-parameter yang ada sebagai berikut :
· Rate = 8%
· Nper = 25
· Pmt = 0, tidak ada angsuran yang dikeluarkan tiap tahunnya
· Fv = 1000000000
· Type = 0
Dari masukan diatas maka akan didapat nilai -146,017,904.91
Kenapa minus, sekali lagi itu sebagai tanda cash flow, untuk mendapatkan uang 1.000.000.000 25 tahun lagi maka saya harus mengeluarkan uang sebesar 146,017,904.91 saat ini atau dengan kata lain uang 1.000.000.000 25 tahun lagi sama nilainya dengan uang 146,017,904.91 saat ini, dengan asumsi inflasi konsisten sebesar 8% setiap tahun selama 25 tahun.
Sama halnya dengan fungsi fv(), fungsi pv() harus menggunakan satuan yang sama untuk parameter rate, nper dan pmt, jika bersatuan tahun maka harus tahun semua, jika ada yang bersatuan bulan maka harus dikonversi ke satuan tahun


2. Jelaskan dengan singkat padat alasan mengapa perusahaan membutuhkan dana!
Setiap perusahaan membutuhkan dana untuk tetap beroperasi, karena kegagalan dalam membayar pemasok dapat membuat suatu perusahaan bangkrut. Ada dua jenis pengeluaran, Pengeluaran Jangka Pendek, dan Pengeluaran Jangka Panjang.
Untuk memenuhi kebutuhan akan pengeluaran jangka pendek dan panjang. Perusahaan juga membutuhkan dana yang tidak saja dapat dipenuhi oleh kemampuan modal awal, serta laba yang dihasilkan tetapi juga dan dari luar perusahaan seiring dengan perkembangan kemajuan usahanya.
w  Sumber Dana Jangka Pendek, meliputi;
·         Hutang Dagang
·         Pinjaman Bank Jangka Pendek dengan Jaminan
·         Pinjaman Bank Jangka Pendek tanpa Jaminan

w  Sumber Dana Jangka Panjang, meliputi;
-          Hutang Jangka Panjang
-          Obligasi perusahaan
-          Laba ditahan


3. Sebutkan apa saja metode penilaian investasi !

Metode Penilaian Investasi Kalibrasi

Pada umumnya ada beberapa metode yang biasa dipertimbangkan untuk dipakai dalam penilaian investasi. Metode tersebut antara lain metode average rate of return, payback, net present value (NPV), internal rate of return (IRR) dan metode profitability index.
Metode ini mengukur berapa tingkat keuntungan rata-rata yang diperoleh dari suatu investasi. Angka yang digunakan adalah laba setelah pajak dibandingkan dengan total atau average investement. Hasil yang diperoleh dinyatakan dalam prosentase. Angka ini kemudian dibandingkan dengan tingkat keuntungan yang disyaratkan.
Metode ini tidak kami gunakan karena mengabaikan konsep nilai waktu uang. Konsep laba yang digunakan adalah konsep akuntansi dan bukan kas, padahal kas adalah hal yang sangat penting.
Catatan : kas masuk dan keluar tidak selalu terjadi sesuai dengan pengakuan biaya dan penghasilan.

Metode Payback
Metode ini mencoba mengukur seberapa cepat investasi bisa kembali, karenanya dasar yang digunakan adalah aliran kas, bukan laba. Namun problem utamanya adalah sulitnya menentukan periode payback maksimum yang disyaratkan, untuk dipergunakan sebagai angka pembanding. Dalam prakteknya, yang dipergunakan adalah payback umumnya dari perusahaan-perusahaan yang sejenis.
Kelemahan lain dari metode ini adalah diabaikannya nilai waktu uang dan diabaikannya aliran kas setelah periode payback. Akhirnya kelemahan pertama diatasi oleh metode Discounted Cash Flow. Misalnya proyek A dengan investasi 20 juta, dengan usia ekonomis 6 tahun, memiliki aliran kas 6.5 juta per tahun. Proyek B dengan investasi 20 juta juga, usia ekonomis 10 tahun, aliran kas 6 juta per tahun. Tingkat bunga yang dianggap relevan adalah 10 %. Maka dalam waktu kurang 4 tahun, investasi A akan kembali, sedangkan B membutuhkan waktu lebih 4 tahun. Namun secara total investasi B akan memberikan tambahan kas yang lebih banyak (karena usia ekonomis yang lebih lama). Jadi dengan DCF ini hanya menyelesaikan masalah diabaikannya niai waktu uang saja, tetapi belum dapat mengatasi masalah diabaikannya aliran kas setelah periode payback. Namun demikian cara ini tetap populer digunakan, namun hanya sebagai pelengkap penilaian investasi saja, terutama untuk perusahaan yang menghadapi problem likuiditas atau kelancaran keuangan jangka pendek.
Metode ini menghitung selisih antara nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih (operasional maupun terminal cash flow) di masa yang akan datang. Untuk menghitung nilai sekarang itu, harus ditentukan tingkat bunga yang dianggap relevan.
Ada beberapa konsep menghitung bunga yang dianggap relevan itu. Pada dasarnya tingkat bunga tersebut adalah tingkat bunga pada saat keputusan investasi masih terpisah dari keputusan pembelanjaan ataupun waktu mulai mengaitkan keputusan investasi dengan keputusan pembelanjaan (keterkaitan ini hanya mempengaruhi tingkat suku bunga, bukan aliran kas).
Metode NPV
Metode ini menghitung selisih antara nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih (operasional maupun terminal cash flow) di masa yang akan datang. Untuk menghitung nilai sekarang itu, harus ditentukan tingkat bunga yang dianggap relevan.
Ada beberapa konsep menghitung bunga yang dianggap relevan itu. Pada dasarnya tingkat bunga tersebut adalah tingkat bunga pada saat keputusan investasi masih terpisah dari keputusan pembelanjaan ataupun waktu mulai mengaitkan keputusan investasi dengan keputusan pembelanjaan (keterkaitan ini hanya mempengaruhi tingkat suku bunga, bukan aliran kas).
Dalam metode IRR, dihitung tingkat suku bunga yang menyamakan nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih di masa mendatang. Jika tingkat bunga ini lebih besar daripada tingkat bunga relevan (yang dipersyaratkan), maka investasi diangap menguntungkan.
Metode PI
Metod ini menghitung perbandingan antara nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih di masa datang dengan nilai sekarang investasi. Jika PI lebih besar dari 1, maka diannggap menguntungkan.
Metode Mana yang Digunakan ?
Dalam pemlihan metode penilaian investasi, metode yang paling tepat sangat tergantung pada kasus investasi yang dihadapi. Tetapi dalam perbadingan “aple to aple”, maka dapat ditarik beberapa hasil analisa sbb :
Metode NPV dan PI, per definisi, hasilnya selalu konsisten. Namun dalam kasus tertentu, bisa terjadi suatu pilihan investasi A memilliki PI lebih kecil dari B, namun dengan NPV yang lebih besar. Dalam kasus tersebut, jika nilai investasi A lebih besar, maka sebaiknya pilihan jatuh ke proyek A, karena memiliki nilai absolut NPV yang lebih besar. Tentu dalam kenyataan dilapangan, perbandingan ini perlu juga melihat adanya faktor-faktor lain yang mungkin berpengaruh.
Jika metode NPV dan IRR dibandingkan, maka cenderung metode NPV lebih baik daripada metode IRR, misalnya karena IRR memungkinkan munculnya tingkat bunga ganda dalam penilaian suatu investasi, dimana keadaan ini tidak akan dijumpai jika menggunakan metode NPV. Untuk kondisi seperti ini, perlu dilakukan analisa IRR incremental.
Dari uraian ini, tampak bahwa metode NPV cenderung memberikan keputusan yang lebih baik, sepanjang bisa ditentukan tingkat keuntungan yang disyaratkan dengan tepat pula.
Dengan menggunakan tool statistik yang tersedia dalam banyak software, baik yang khusus untuk statistik maupun yang umum (namun tidak kalah baiknya) dengan mudah didapatkan nilai-nilainya. Namun yang akan dijadikan patokan utama pada penelitian ini adalah metode NPV dan metode IRR saja, dengan alasan karena metode ini memperhitungkan nilai waktu.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Happy Apple